Cuitan SBY yang di share melalui salah satu, media sosial mendapatkan reaksi pro dan kontra dari beberapa pakar pemerhati serta para elite politik tanah air, memang diantara mantan presdiden RI, SBY termasuk yang paling eksis menggunakan media sosial on-line.
Pertanyaannya apakah benar SBY sangat mengkhawatirkan keadaan Negara kita tercinta ini atau ini hanya pencitraan saja ? Atau memang SBY yang takut dengan berita hoax ? Bulan depan nanti akan nada pesta demokrasi, pilkada serentak, yang salah satu calonnya adalah anak pertama SBY, yang mencalonkan diri menjadi DKI-1. Apakah ini ada hubungannya?.
Antara pencitraan atau bukan, cuitan tersebut sudah menjadi polemik, diantara elite politik, sudah membuat suasana tambah gaduh menjelang pilkada DKI-1, yang setaraf dengan kegaduhan pilpres. Dikhawatirkan polemik ini justru berpotensi memecah belah para pemimpin dan elite politik, sehingga  menggiring  mereka untuk mengancam symbol Negara yaitu Presiden.
Apa yang dilakukan Jokowi dalam menghalau berita hoax, sudah benar dengan membentuk Badan Siber Nasional. Badan ini memayungi seluruh kegiatan siber nasional untuk menekan maraknya penyebaran berita hoax, meningkatkan pertahanan keamanan, dan menertibkan perdagangan elektronik.
Cuitan SBY yang tidak memberikan solusi terhadap apa yang di hadapi oleh negara sekarang ini, berbeda dengan tokoh-tokoh seperti Megawati, Habibie, dan Try Sutrisno, Prabowo yang lebih banyak membantu negara ketimbang mengeluh. Tidak hanya para tokoh negarawan yang di mintai pendapat, beberapa tokoh agama pun seperti MUI, Nu dan Muhamadiyah mereka  sepakat tidak akan memberikan toleransi kepada siapapun yang memecah belah bangsa. KH Ma’ruf Amin menegaskan, MUI, NU dan Muhammadiyah sepakat untuk membela bangsa. Ternyata Ini Hasil Pertemuan Jokowi dengan MUI,NU dan Muhammadiyah
Sebaiknya para elite politik baik yang masih menjabat ataupun yang sudah tidak menjabat lagi, lebih baik menahan diri dulu, daripada saling menyerang dengan pernyataan yang nantinya akan mengorbankan sesuatu yang besar seperti keutuhan NKRI.