Mohon tunggu...
Dea Nagisa
Dea Nagisa Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Palangka Raya

Hobi Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dampak Perubahan Kebijakan Insfratruktur terhadap Nilai Saham di Indonesia

27 Maret 2024   21:04 Diperbarui: 27 Maret 2024   21:33 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kebijakan pemerintah tentang infrastruktur adalah salah satu dari banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara di era globalisasi saat ini. Karena berperan penting dalam mendukung aktivitas ekonomi, sosial, dan politik suatu negara , infrastruktur merupakan dasar untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Perubahan kebijakan infrastruktur dapat mempengaruhi nilai saham di pasar modal.

 Sebagai negara berkembang, Indonesia terus berupaya meningkatkan infrastrukturnya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, perubahan kebijakan infrastruktur yang sering dapat mempengaruhi pasar modal, terutama nilai saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Strategi Infrastruktur Indonesia Sebagai negara berkembang, Indonesia terus berusaha meningkatkan kualitas infrastrukturnya. Setiap proyek infrastruktur, termasuk pembangunan jalan tol, bandara, dan pelabuhan, bertujuan untuk mempercepat distribusi barang dan jasa, yang pada akhirnya diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemerintah membuat kebijakan infrastruktur yang tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga membuat regulasi yang membantu pengelolaan infrastruktur dengan lebih efisien dan efektif.

Berpengaruh pada Nilai Saham Perubahan kebijakan infrastruktur dapat berdampak besar pada nilai saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Beberapa efek yang dapat terjadi antara lain:

1.Peningkatan Prospek Bisnis: Ketika pemerintah mengumumkan proyek infrastruktur baru, perusahaan konstruksi dan bahan bangunan cenderung memiliki nilai saham yang lebih tinggi karena investor mengharapkan peningkatan pendapatan dari proyek tersebut.

2.Perubahan Risiko Investasi: Kebijakan infrastruktur yang mendukung bisnis dapat menurunkan risiko investasi di suatu negara. Hal ini membuat investor lebih percaya diri untuk menanamkan modal, yang pada gilirannya dapat meningkatkan nilai saham secara keseluruhan.

3.Fluktuasi Pasar : Sebaliknya, pasar dapat menyebabkan nilai saham , terutama bagi perusahaan yang sangat bergantung pada proyek infrastruktur pemerintah.

Dampak Positif 

1. Peningkatan Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi: Perubahan kebijakan infrastruktur yang mendukung pembangunan dapat menarik investasi domestik dan asing. Ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan nilai saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2.Peningkatan Efisiensi Operasional Perusahaan: Infrastruktur yang memadai dapat meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, terutama dalam industri manufaktur, logistik, dan distribusi. Hal ini dapat meningkatkan margin keuntungan dan nilai saham.

3.Kepercayaan Investor: Stabilitas ekonomi negara dapat didorong oleh kebijakan infrastruktur yang konsisten dan berkelanjutan, yang dapat mendorong investasi jangka panjang dan meningkatkan nilai saham secara keseluruhan.

Dampak Negatif:

1. Ketidakpastian Regulasi: Perubahan kebijakan infrastruktur yang sering dapat menimbulkan ancaman bagi investor, yang dapat menyebabkan volatilitas harga saham. Investor cenderung berhati-hati saat terjadi perubahan regulasi yang tidak terduga.

2. Penundaan atau Pembatalan Proyek: Jika proyek infrastruktur tertunda atau dibatalkan, hal ini dapat berdampak negatif pada perusahaan terkait seperti kontraktor, pemasok, dan perusahaan pendukung lainnya. Hal ini dapat mempengaruhi harga saham.

3. Peningkatan Biaya: Kenaikan biaya seperti biaya bahan baku, tenaga kerja, dan perizinan dapat disebabkan oleh perubahan kebijakan infrastruktur. Peningkatan biaya ini dapat mengurangi profitabilitas perusahaan dan berdampak negatif pada harga sahamnya.

4. Penurunan Permintaan: Perubahan kebijakan infrastruktur dapat menyebabkan penurunan permintaan produk atau jasa perusahaan. Ini dapat menurunkan pendapatan dan laba perusahaan dan menurunkan harga saham.

5. Risiko Investasi yang Meningkat: Perubahan kebijakan infrastruktur dapat meningkatkan risiko investasi, terutama bagi perusahaan yang terlibat langsung dalam proyek infrastruktur. Investor juga cenderung menghindari saham yang memiliki risiko tinggi , yang dapat menyebabkan harga saham turun.

Secara umum, perubahan kebijakan infrastruktur yang tidak disebutkan atau tidak jelas dapat menimbulkan kekhawatiran bagi investor, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif pada nilai saham di pasar modal Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun