Islam diturunkan kepada bangsa arab, 100% betul. Tapi baru sepotong karena arabnya lebih khusus arab dari bani hasyim suku quraisy, lebih khusus lagi cabang dari bani hasyim yaitu Bani Mutholib, yang merupakan penduduk asli makah keturunan Nabi Ismail.
Mereka kaum arab yang lemah lembut dan mendahulukan intelektualitas dibanding adu otot. Bani Mutholib inilah yang 1300 tahun lebih menjaga, mengajarkan, mewariskan dan menyebarkan ajaran serta nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin ke seluruh penjuru dunia, sampai ke nusantara. Itulah sebabnya sejak berabad lalu di Indonesia banyak habaib, sebut saja habib kwitang, habib luthfi, habib rizieq, mbah priok, quraisy shihab, hadad alwi, ali alatas, dan lain-lain.
Pertanyaannya, siapa penguasa Makah dan Madinah sekarang? Penguasa Makah dan Madinah yang "mengklaim" merekalah sebagai sumber ajaran islam yang asli, sehingga membawa misi memurnikan islam, sesungguhnya BERASAL DARI TEMPAT LAIN. Memang arab juga, tapi arabnya tidak ada sangkut paut, baik langsung maupun tidak langsung, dengan penduduk asli Makah dan Madinah.
Bukan hal yang tabu kalau dibilang penguasa Makah dan Madinah sekarang adalah penjajah. Jangankan punya hubungan dengan bani muthalib atau suku Quraisy, mereka bahkan bukan penduduk asli mekah. Â Arab memang arab, tapi mereka datang ke mekah sebagai agresor. Mereka mengusir penduduk asli makah dan madinah, mengambil wilayahnya, lalu menghancurkan situs-situs bersejarah peninggalan Rasulullah dengan alasan memberantas syirik, dan memproklamirkan ajaran mereka sebagai islam paling murni dan sejati. Persis kaum zionis yang datang ke tanah arab dan mendirikan negara israel.
Itulah sebabnya "arab yang ini" tidak sedikit pun ragu-ragu untuk mengatakan ayahanda Rasulullah itu masuk neraka, ibunda Rasulullah juga di neraka, paman Nabi kafir, kakek Nabi kafir, dan sejenis itu, dengan meminjam ayat dan hadits. Mereka ringan menyatakan orang-orang yang dicintai Rasulullah sebagai orang kafir karena tidak punya ikatan emosional, tidak punya hubungan sanad, silsilah ajaran maupun nasab keturunan dengan bani Hasyim dan penduduk asli makah-madinah. Islam yang mereka promosikan tidak membawa nafas rahmatan lil alamin, mendahulukan kekerasan, berwatak sangat agresif terhadap mazhab lain, mesra dengan penjajah, dan menyebarkan fitnah ke seluruh dunia. Itulah Islamnya para penjajah.