Mohon tunggu...
DEA FITRI
DEA FITRI Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Live the way you want

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mikroba Magis Bawah Tanah untuk Pertanian Berkelanjutan

9 Juni 2023   20:00 Diperbarui: 9 Juni 2023   20:01 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Tahukah kamu? Indonesia menjadi salah satu negara agraris yang sebagian penduduknya bekerja di sektor pertanian, pertanian berkelanjutan telah menjadi fokus utama dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan dan memenuhi kebutuhan pangan global. Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian tentang mikrobiota rhizosfer telah mengungkapkan peran penting mikroba dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan menjaga kesehatan tanah. Artikel ini membahas pentingnya mikroba di bawah tanah dalam konteks pertanian berkelanjutan dan menggambarkan beberapa pendekatan molekuler yang dapat digunakan untuk memanfaatkan mikroba ini.

Dalam praktiknya, petani biasa menggunakan pupuk kimia untuk menumbuhkan tanaman. Namun, apakah pernah kamu membayangkan apa yang akan terjadi pada lingkungan jika pupuk kimia digunakan secara terus menerus dan berlebihan? Ya, nyatanya pupuk kimia memiliki dampak buruk bagi lingkungan, tanaman, bahkan manusia yang mengkonsumsi makanan hasil tanaman yang ditanam menggunakan pupuk kimia. Heru Siyamto (2019), yang merupakan seorang Tenaga Harian Lepas Balai Penyuluhan Pertanian memaparkan efek dari penggunaan pupuk kimia diantaranya dapat mengganggu keseimbangan unsur hara tanah, menurunnya kesuburan tanah, menghambat penyerapan unsur hara oleh akar, serta dapat membunuh mikroorganisme tanah.

Maka dari itu, perlu adanya alternatif untuk menggantikan penggunaan pupuk kimia yang berlebihan yaitu dengan memanfaatkan mikroba tanah menjadi pupuk hayati atau disebut juga biofertilizer. Di dalam tanah, terdapat banyak sekali mikroba. Mikroba tidak selalu merugikan, terdapat mikroba tanah yang menguntungkan salah satunya yaitu mikroba rhizosfer atau dikenal dengan “Rizobakteri”. Rizobakteri merupakan bakteri yang terdapat di sekitar perakaran tanaman yang mampu mengikat nitrogen bebas sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman (Ernita et al., 2016). Mikroba yang termasuk ke dalam rizobakteri seperti bakteri dari genus Rhizobium, selain itu ada bakteri Bacillus subtilis, Azospirillum largimobile, Azotobacter chroococcum, dan Pseudomonas fluorescens. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Nahar bersama rekan-rekannya pada tahun 2021 menyatakan bahwa mikroba rhizosfer telah terbukti dapat mendorong pertumbuhan tanaman padi yang berguna untuk pertanian berkelanjutan. 

Salah satu pendekatan yang digunakan dalam memanfaatkan mikroba di rhizosfer adalah dengan pendekatan molekuler seperti analisis DNA metagenomik telah memungkinkan identifikasi dan karakterisasi mikroba di rhizosfer dengan lebih rinci. Teknologi ini memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi mikroba spesifik yang berperan dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan memahami interaksi kompleks antara mikroba dan tanaman.

Mikroba di rhizosfer, yaitu daerah di sekitar akar tanaman, memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan tanaman dan saling berkomunikasi, kira kira bagaimana ya mereka berinteraksi? mereka berinteraksi dengan membentuk hubungan simbiotik dengan tanaman, memberikan nutrisi dan perlindungan terhadap penyakit. Selain itu, mikroba rizosfer juga dapat membantu tanaman dalam menyerap nutrisi dan meningkatkan efisiensi penggunaan air. Untuk menerapkan agroekosistem yang berkelanjutan, penting untuk memahami dan memanfaatkan peran mikroba ini untuk menciptakan pertanian yang lebih ramah lingkungan. 

Mikroba rhizosfer jika kita jadikan sebagai pengganti pupuk kimia memiliki berbagai macam manfaat yang penting dalam proses pertanian. Beberapa manfaat diantaranya adalah pengikat nitrogen, meningkatkan hasil produksi panen dan membantu dalam menjaga kualitas tanaman, meningkatkan penyerapan zat hara, penginduksian beberapa protein yang membantu dalam pertumbuhan, peningkatan vigor bibit, membantu dalam menjaga pertahanan tanaman terhadap kekeringan, antibiotik, garam dan resistensi fungisida  (Kumari et al., 2019). Selain itu, mikroba rhizosfer ini dapat menghasilkan fitohormon, yaitu hormon tanaman yang membantu dalam perkembangan tumbuhan. 

Dengan memahami kehebatan mikroba bawah tanah, kita bisa sambil menghemat sumber daya alam dan mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berbahaya lho... Gimana caranya? Simpel! Cukup terapkan pupuk berbasis mikroba yang keren ini, dan kita akan punya sistem pertanian yang jauh lebih "ramah lingkungan" dan "hasil panen juara". Jadi, kita bisa jaga tanah tetap sehat dan bervariasi, sambil tetap nambahin produktivitas dan kualitas tanaman kita. Mantap, kan?

REFERENSI

Ernita, M., Zahanis, Z., & Jamilah, J. (2016). Aplikasi Rizobakteri Dalam Meningkatkan Pertumbuhan, Hasil Dan Ketahanan Pada Tanaman Bawang Merah. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 22(3), 131-134.

Kumari, B., Mallick, M. A., Solanki, M. K., Solanki, A. C., Hora, A., & Guo, W. (2019). Plant growth promoting rhizobacteria (PGPR): modern prospects for sustainable agriculture. Plant Health Under Biotic Stress: Volume 2: Microbial Interactions, 109-127. https://doi.org/10.1007/978-981-13-6040-4_6

Nahar, S., Hasan, M. F., Sikdar, B., & Islam, M. A. (2021). Effect of rhizosphere microbiome on different crop growing fields in various rice cultivars and its molecular approaches for sustainable agro-ecosystem. Journal of Crop Science and Biotechnology, 24(5), 521-531. https://doi.org/10.1007/s12892-021-00099-0

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun