Mohon tunggu...
djarot tri wardhono
djarot tri wardhono Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis apa saja, berbagi dan ikut perbaiki negeri

Bercita dapat memberi tambahan warna

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Variabel Transportasi dalam Kebijakan WFH

19 Maret 2020   16:24 Diperbarui: 19 Maret 2020   16:37 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Kemacetan, kesemrawutan menjadi pandangan umum terjadi sehingga beberapa orang memilih menggunakan angkutan publik berbasis massal baik kereta api maupun bus. Jumlah penduduk, wilayah, dan pusat pertumbuhan menjadikan dasar dalam penentuan rute, jaringan dan armada transportasi.

***

Kembali kepada kebijakan semi lockdown dengan melakukan pembatasan transportasi dari sisi supply, kebijakan "kejut" tersebut di atas memberikan harapan bahwa masyarakat memutuskan mengurangi pergerakannya. 

Namun dengan fakta bahwa hanya 27% pengguna angkutan massal kereta api yang tidak melakukan pergerakan, artinya bahwa tidak hanya variabel transportasi saja tidak cukup "kuat" mendorong pengurangan pergerakan alias mendorong orang bekerja di rumah (work from home).

Ada pengusaha, ada pimpinan kantor yang juga menentukan karyawan tetap atau buruh hariannya untuk masuk kerja atau tidak. Dengan hitung-hitungan tersebut pengurangan baik jam operasi maupun kapasitas operasi harus memperhitungkan efek kejut tersebut di Jakarta. Apakah efek kejut itu efektif? Ternyata hanya dipenuhi oleh 27% pengguna angkutan kereta api (pengguna MRT/LRT/Trans Jakarta belum ada datanya).

Transportasi merupakan sektor strategis dalam mendukung pergerakan sehingga apa pun kebijakan yang menggunakan variabel transportasi memerlukan hitung-hitungan yang matang. Juga melihat jumlah pergerakan di Ibukota yang mencapai lebih dari 10 juta pergerakan. Maksud kebijakan Social Distancing bagus, namun variabel transportasi adalah variabel memerlukan ketelitian dan sensitif.

Gambir, 19 Maret 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun