Mohon tunggu...
Dayvia Aprilliya
Dayvia Aprilliya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tetap Menulis dan Bersemedi

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 21107030067

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Beralih ke TV Digital, Why Not?

6 Juni 2022   11:53 Diperbarui: 6 Juni 2022   12:05 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menonton TV digital | diunduh melalui pixabay @mohamed_hassan

Pemerintah telah menyiapkan infrastruktur penunjang untuk masyarakat tidak mampu sebanyak 6,7 juta STB gratis agar semua bisa menikmati siaran televisi digital secara merata.

Jadi, bagi Anda yang masih menggunakan TV analog tidak perlu risau karena cukup melengkapinya dengan memasang STB, Anda sudah dapat menonton siaran TV digital. 

Bagi Anda pengguna selain TV analog, seperti Mobile TV, Plasma TV, LCD TV, LED TV, OLED TV, UHD TV, dan Smart TV, untuk menonton siaran TV digital, pastikan TV anda tersebut telah didukung DVB-T2. Berikut langkah-langkah men-setting siaran TV digital.

  1. Pastikan di daerahmu sudah terdapat siaran televisi digital
  2. Gunakan antena biasa, yaitu antena UHF baik berupa antena luar rumah (outdoor) atau antena dalam rumah (indoor)
  3. Pastikan bahwa pesawat televisi sudah dilengkapi dengan penerima siaran televisi digital DVB-T2
  4. Jika televisi hanya bisa menerima siaran analog, pasang STB
  5. Setelah perangkat televisi tersambung, pilih opsi pengaturan/setting
  6. Pilih auto scan untuk memindai program-program siaran televisi digital

Sinyal siaran TV digital di daerah Anda masing-masing, dapat dicek melalui aplikasi sinyalTVdigital. Berikut langkah-langkahnya.

  1. Download aplikasi sinyalTVdigital di Google Play Store/Apple Store
  2. Install aplikasi, dan setelah terpasang jalankan aplikasi
  3. Aplikasi akan meminta izin akses lokasi Anda, klik izinkan. Aplikasi akan menampilkan map sesuai lokasi
  4. Cek pada peta, warna apa yang muncul, range warna merah-oranye berarti sinyal bagus, hijau-kuning berarti sinyal sedang, dan abu-biru sinyal buruk

Kelebihan siaran TV digital menyajikan gambar dan suara yang lebih stabil dan resolusi yang lebih tajam dibanding TV analog. Siaran ini juga memiliki ketahanan terhadap perubahan lingkungan yang terjadi karena pergerakan pesawat. Ilustrasinya, semisal terjadi suatu gerakan atau goncangan pada TV, maka gambar tidak akan berubah-ubah kualitasnya. 

Hal ini karena teknologi TV digital mempunyai ketahanan terhadap efek interferensi derau dan fading serta kemudahan untuk dilakukan proses perbaikan (recovery).

Manfaat yang diperoleh bila Anda menggunakan TV digital, di antaranya:

  1. Kemanfaatan teknis, yaitu seperti yang sudah dipaparkan di atas, gambar lebih bersih, suara lebih jernih, dan teknologi yang canggih. Senada dengan tagline-nya yang berbunyi, "Bersih Gambarnya, Jernih Suaranya, Canggih Teknologinya". Selain itu, teknologi TV digital dilengkapi dengan fitur Early Warning System (EWS) yang berfungsi untuk peringatan dini kebencanaan dan Electronic Program Guide (EPG) yang berfungsi untuk melihat rangkaian kategori, jadwal, deskripi program acara yang tayang.
  2. Kemanfaatan konten, yaitu masyarakat akan menikmati semakin banyak pilihan program siaran. Di mana pilihan tersebut akan meningkatkan upaya dalam prinsip demokratisasi penyiaran "Diversity of Ownership, Diversity of Content, Quality of Content. Maknanya dari keberagaman khalayak masyarakat berpotensi menumbuhkan konten-konten yang edukatif, kreatif, dan varitif sehingga industri penyiaran bisa terus meningkatkan kualitas konten.
  3. Kemanfaatan berkelanjutan, yaitu digital deviden dari hadirnya TV digital yang menghemat penataan spektrum frekuensi sebagai efisiensi sumber daya alam terbatas. Perbandingannya sekitar 1:8 dengan analogi modulasi analog 1 siaran TV = 8 Mhz frekuensi 12 siaran TV = 96 Mhz frekuensi, sedangkan analogi modulasi digital 12 siaran TV = 8 Mhz frekuensi sehingga frekuensi sebesar 88 Mhz dapat dilakukan realokasi/refarming. Selain itu, adanya kurang lebih 700 lembaga penyiaran artinya ada 700 frekuensi Mhz yang masih hanya digunakan untuk siaran TV analog. Dengan digitalisasi sistem penyiaran TV, efisiensi penggunaan frekuensi diharapkan dapat mengoptimalisasi pemerataan infrastruktur digital siaran televisi terestrial yang menjangkau wilayah blankspot penyiaran dan peningkatan layanan internet seluler berkecepatan tinggi.

Percepatan transformasi digital pada penyiaran TV tidak lain mempunyai urgensi sebagai berikut.

  • Kepentingan publik untuk memperoleh penyiaran yang berkualitas
  • Efisiensi penggunaan dan penataan frekuensi guna mendorong ekonomi digital dan industri di era 4.0
  • Tersedianya digital dividen untuk alokasi frekuensi broadband 5G
  • Upaya menghindari sengketa-sengketa dengan negara-negara tetangga yang disebabkan intervensi spektrum frekuensi di wilayah-wilayah perbatasan

Meskipun tantangan migrasi TV digital lagi-lagi pada pemerataan aksesnya agar dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia, tetapi di sisi lain manfaat yang diperoleh juga berdampak besar. 

Khusunya pada manfaat digital dividen dengan multiplier effect dalam peningkatan lapangan kerja, peluang usaha, hingga penerimaan pendapatan negara. Jadi, apakah Anda masih ragu? Segera beralih ke TV digital!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun