Mohon tunggu...
D. Rifanto
D. Rifanto Mohon Tunggu... Konsultan - Membaca, menulis dan menggerakkan.

Tinggal di Sorong, Papua Barat. Mempunyai ketertarikan yang besar pada isu literasi dan sastra anak, anak muda serta pendidikan masyarakat. Dapat dihubungi melalui dayurifanto@gmail.com | IG @dayrifanto

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jika Kau Ingin Menggenggam Dunia, Membacalah

7 November 2022   11:36 Diperbarui: 7 November 2022   11:41 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bu Guru Reira Maia (sumber : dokumen pribadi)

Jika Kau Ingin Menggenggam Dunia, Membacalah.

 "Minat membaca saya benar-benar tumbuh ketika SMP. Saat itu, saya yang memang tinggal dengan nenek jarang sekali mendapat uang jajan. Maka dari itu, saya lebih banyak menghabiskan waktu istirahat dengan membaca buku di perpustakaan. Berawal dari suka membaca kisah dongeng atau legenda dari suatu daerah, membuat saya selalu saja penasaran dan ingin tahu ada kisah apa lagi dari daerah yang lainnya." Begitu cerita dari seorang guru di Sorong, yang bernama pena Reira Maia.

Buku dan bacaan haruslah menjadi kebutuhan wajib bagi para pendidik kita, sebagai bekal keluasan pengetahuan untuk mendidik anak-anak kita di rumah, dan ini yang dapat kita pelajari dari kebiasaan yang tumbuh pada Bu Guru Reira. Bakan dirinya merasa penting untuk mengetahui bagaimana menjadi teman yang baik bagi anak-anak berkebutuhan khusus, dan rasa penasaran itu membawanya pada membaca novel yang berjudul "Maila" karya Kak Ana Yuliana. "Novel yang mengangkat kisah anak berkebutuhan khusus dan kehidupannya bersama ibu sambung membuat saya benar-benar ingin membaca untuk kesekian kalinya," lanjutnya.

Sebagai seorang pembaca, dirinya adalah tipe orang yang 'tidak tahu tempat,' dalam artian, di mana pun dia berada, bisa saja membawa buku dan senang membaca. Bahkan, pada sebuah kesempatan dia pernah digoda oleh temannya, karena ketika refreshing ke pantai, dia malah membawa bekal buku.

"Saya selalu jatuh cinta sama novel bergenre slice of life, romance, dan fantasi. Bagi saya, membaca naskah fiksi dapat membuat saya hidup dalam dunia yang saya ciptakan sendiri. Selain teks fiksi, saya suka membaca buku tentang pendidikan. Saya antusias untuk belajar menjadi pendidik yang lebih baik dengan berwawasan luas," sambungnya.

"Kualitas seseorang tergantung pada apa yang dibacanya. Dan benar, saya merasakan apa yang dibaca dapat mengubah pola pikir saya. Saya menjadi lebih mengerti bagaimana pola pikir orang lain dari sudut pandang yang saya baca. Pun dengan hal-hal yang dapat membuat saya seakan-akan berkeliling dunia dari tempat saya membaca," jelasnya lebih jauh.  

Keluasan pengetahuan dari membaca, menginspirasi anak didiknya yang merasa bahwa gurunya "keren," karena mengetahui banyak hal. Dengan keteladanan itu, dia ingin menekankan bahwa apa yang dia dapatkan, karena kebiasaan membaca.

**

Tentang Reira Maia.

Reira Maia, nama pena, guru di SDIT Daarul Fikri Cendekia Sorong yang bercita-cita menjadi penulis bermanfaat. Mendahulukan adab kemudian menyusul ilmu adalah moto yang selalu dijunjungnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun