Mohon tunggu...
D. Rifanto
D. Rifanto Mohon Tunggu... Konsultan - Membaca, menulis dan menggerakkan.

Tinggal di Sorong, Papua Barat. Mempunyai ketertarikan yang besar pada isu literasi dan sastra anak, anak muda serta pendidikan masyarakat. Dapat dihubungi melalui dayurifanto@gmail.com | IG @dayrifanto

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tiga Penulis Bacaan Anak di Papua

9 November 2021   08:13 Diperbarui: 2 September 2024   17:36 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa buku bacaan anak berlatar Papua(Sumber: pribadi)

Margried Pondajar berlatar belakang sebagai guru. Ia merasa wawasan untuk menulis mulai terbuka ketika kembali berkuliah di Surabaya, karena banyak dosen luar biasa yang mengajar dan membimbingnya. Ada tiga orang dosen yang berpengaruh baginya dan membuatnya memilih terus menulis, mereka itu antara lain Prof. Dr. Haris Supratno dan Prof Dr. Setya Yuwana, MA serta Prof Dr. Suyatno M.Pd.

Ia pun menulis banyak buku bacaan anak bergambar yang bersumber dari cerita rakyat. Antara lain ada "Fabel Suku Mpur, Kab. Tambrauw", "Si Kembar Mui dan Miyepa", "Kisah Burung Pipit dan Kasuari", "Tumbi si Pemburu Ulung", "Ariai Dongeng Klasik Sobey Kabupaten Teluk Wondama PB", "Putri Duyung dan Isaiyori", "Kakek Ineisudga Yang Penyayang", "Tuai dan 7 Bidadari", "Pemuda Ajaib" "Dongeng Arfak Hattam", "Cerita Klasik Suku Arfak Meyah Seri 1 dan 2", dan bagai buah yang jatuh tak jauh dari pohonnya, kegemaran menulis pada dirinya pun berlanjut pada sang anak.

Salah seorang anak dari Margried Pondajar ikut menulis buku bacaan anak bergambar, salah satunya berjudul "Kasuari, Ksatria Berkaki Kokoh"

Sumber foto : Koleksi Dayu Rifanto
Sumber foto : Koleksi Dayu Rifanto

Tentu saja di luar sana masih banyak penulis bacaan anak yang tinggal atau berasal dari Papua yang perlu kita ketahui. Misalnya Dzikry el Han, Enda Kaban, Floranesia Lantang, Henderite L. Ohee, Iriani Wanma dan yang lainnya.

Saya pun membayangkan jika kita ingin agar anak-anak kita menjadi pembaca yang rajin, maka kita perlu menjadi teladan sekaligus menjadi teman membaca mereka. Terlebih, "tidak ada anak yang lahir suka baca. Ia dilatih, dibentuk" begitu ungkap Adian Cambers, seorang penulis asal Inggris.

Dengan demikian penting untuk mengenal para penulis bacaan anak dari Papua beserta karya-karyanya. Termasuk memberi contoh mengapresiasi karya para penulis ini dengan membeli buku-buku yang mereka tulis. Membacanya bersama anak-anak, membagikan kegemaran membaca sehingga menjadi dukungan pada apa yang dikerjakan oleh para kreator, para penulis.

Semoga dengan begitu harapan hadirnya sebuah masyarakat yang peduli pada buku bacaan, serta menjadi bangsa pembaca bisa sama-sama kita wujudkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun