Mohon tunggu...
Dayu Rifanto
Dayu Rifanto Mohon Tunggu... Dosen - @dayrifanto | Menulis, membaca dan menggerakkan.

Tinggal di Sorong, Papua Barat. Mahasiswa S3 Pendidikan Masyarakat. Fasilitator, penulis dan penggerak literasi. Mengelola inisiatif literasi, pengembangan kapasitas diri dan perpustakaan anak. Surel dayurifanto@gmail.com | linktr.ee/dayrifanto

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tiga Penulis Bacaan Anak di Papua.

9 November 2021   08:13 Diperbarui: 17 Januari 2022   13:47 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Dayu Rifanto

Majalah Morning Star terbitan mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris UKSW menjadi salah satu sarana menulis baginya, selain Topchords, majalah musik pop terbitan Salatiga dari pertengahan tahun 1970-an hingga awal 1980-an. 

Yanes, Penakut yang Menjadi Pemberani, karyanya diterbitkan BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1978. Dan oleh Departemen PDK Nasional di Jakarta, dicetak ulang sebanyak 500 ribu eksemplar dan masuk dalam penerbitan suatu proyek Instruksi Presiden (Inpres) serta disebarkan ke berbagai SD di Indonesia" -- setelah itu, ia menulis "Ditawan Naga" sebuah buku kumpulan cerita rakyat Irian Jaya, yang terbit pada tahun 1992.

 

Selain itu ada Ibu Wigati Yektiningtyas-Modouw, seorang pengajar pada FKIP Universitas Cenderawasih sejak tahun 1987. Kariernya diawali sebagai guru bahasa Indonesia bagi para ahli bahasa dari berbagai negara di Summer Institute of Linguistics Jayapura pada 1986-1987. Hal ini yang  membuatnya menaruh perhatian besar pada linguistik dan foklor di Papua.

Beliau menyelesaikan seluruh pendidikan tingginya di Univeristas Gadjah Mada, yaitu Sarjana Muda Sastra Inggris (1981-1984), Sarjana Sastra Inggris (1984-1986), S2 Pengkajian Amerika (1996-1998), dan S3 Jurusan Ilmu Sastra (2004-2007).  Ia menulis antara lain buku Burung Cenderawasih dan Burung Gagak (2011), Konamino: Asal Mula Anjing di Kampung Weriagar(2011), Pohon Mangi-mangi dan Pohon Masoi(2011), Kumpulan Cerita Rakyat Sebyar dan Sumuri (2011), Ebi dan Kandei (2018), Asal Mula Nama Kota Abepura(2018), Perjalanan Masyarakat Heram ke Danau Sentani (2018), Burung Kasuari dan Burung Pipit (2018).

Sumber : Goodreads, goodreads.com/author/Wigati_Yektiningtyas_Modouw
Sumber : Goodreads, goodreads.com/author/Wigati_Yektiningtyas_Modouw

Penelusuran lainnya membuat saya bertemu dengan salah satu penulis buku bacaan anak dari Manokwari, yang juga produktif. Yaitu Ibu Margried Pondajar, kelahiran Manokwari, Papua Barat. 

Sejak lahir sampai bersekolah SD sampai SMA di Manokwari. Kemudian ia berkuliah di FKIP Uncen -- Jayapura dan melanjutkan pendidikan S2-nya di Universitas Negeri Surabaya dengan jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

 

Margried Pondajar berlatar belakang sebagai guru. Ia merasa wawasan untuk menulis mulai terbuka ketika kembali berkuliah di Surabaya. Hal ini karena banyak dosen yang luar biasa yang mengajar dan membimbingnya. Ada tiga orang dosen yang berpengaruh baginya dan membuatnya memilih terus menulis, mereka itu antara lain Prof. Dr. Haris Supratno dan Prof Dr. Setya Yuwana, MA serta Prof Dr. Suyatno M.Pd.

Ia pun menulis banyak buku bacaan anak bergambar yang bersumber dari cerita rakyat. Antara lain ada "Fabel Suku Mpur, Kab. Tambrauw" "Si Kembar Mui dan Miyepa" "Kisah Burung Pipit dan Kasuari" "Tumbi si Pemburu Ulung" "Ariai Dongeng Klasik Sobey Kabupaten Teluk Wondama PB"  "Putri Duyung dan Isaiyori "Kakek Ineisudga Yang Penyayang" Tuai dan 7 Bidadari" "Pemuda Ajaib" "Dongeng Arfak Hattam"  "Cerita Klasik Suku Arfak Meyah Seri 1 dan 2"  - dan bagai buah yang jatuh tak jauh dari pohonnya, kegemaran menulis pada dirinya pun berlanjut pada sang anak. Salah seorang anak dari Margried Pondajar ikut menulis buku bacaan anak bergambar, salah satunya berjudul "Kasuari, Ksatria Berkaki Kokoh"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun