Mohon tunggu...
Dayu Rifanto
Dayu Rifanto Mohon Tunggu... Dosen - @dayrifanto | Menulis, membaca dan menggerakkan.

Tinggal di Sorong, Papua Barat. Mahasiswa S3 Pendidikan Masyarakat. Fasilitator, penulis dan penggerak literasi. Mengelola inisiatif literasi, pengembangan kapasitas diri dan perpustakaan anak. Surel dayurifanto@gmail.com | linktr.ee/dayrifanto

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tiga Penulis Bacaan Anak di Papua.

9 November 2021   08:13 Diperbarui: 17 Januari 2022   13:47 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada (sedikitnya) buku bacaan anak yang cukup menarik dan tepat usia (buku bacaan berjenjang) yang tersedia di negeri ini[1]. Terlebih lagi, anak-anak yang tidak memiliki kemampuan membaca dasar di kelas awal akan tertinggal dari teman-teman mereka -- tanpa pernah bisa mengejar ketertinggalannya. Mereka akan sulit memahami pelajaran di kelas yang lebih tinggi.

 

Pada tahun 2015, saya mulai mencari, membeli, mengoleksi dan membaca buku -- buku bacaan anak berlatar Papua sampai dengan sekarang. Baik berkunjung ke toko buku, bertanya pada siapa saja, melihat di postingan kawan sampai mencarinya secara berkala di internet untuk perlahan mulai mendata dan  mengkurasi buku -- buku tersebut. 

Dari hasil pencarian ini, akhirnya terkumpul juga koleksi bacaan anak berlatar Papua. Walau, rasanya begitu banyak buku anak berlatar Papua di luar sana yang belum saya dapatkan, atau belum saya ketahui. Tetapi dari koleksi buku -- buku yang bisa saya dapatkan ini, rasanya kita perlu mengenal tiga penulis dari Papua ini.

 

Betapa beruntungnya, pada tahun 2019 lalu saya berkesempatan berkorespondensi dengan Bapak C. Akwan, salah seorang penulis sekaligus komponis dari Papua.  

Ia menceritakan salah satu kisah perjalanan kepenulisannya, hingga bukunya diterbitkan sebagai buku Inpres, pada akhir tahun 1970an. Pada mulanya, ia belajar menulis pertama kali di Sekolah Sambungan Putra berasrama di Miei, Wondama, tahun 1958. 

Sekolah ini sambungan Sekolah Rakyat Kampung Tiga Tahun dan menerima murid-murid berusia paling kurang dua belas tahun, dari berbagai daerah yang lulus ujian masuk.

Foto Bapak C. Akwan (sumber fb beliau)
Foto Bapak C. Akwan (sumber fb beliau)

 

Pelajaran menulis pun ia tingkatkan ketika kuliah di jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Universitas Satya Wacana (UKSW) di Salatiga, Jawa Tengah, tahun 1970-an. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun