Mohon tunggu...
Luh Wildayanti
Luh Wildayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Luh Wildayanti (2012061026)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pahlawan Garis Terdepan Indonesia

27 Juli 2022   11:23 Diperbarui: 27 Juli 2022   11:32 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentu tenaga medis ini berperan sangat penting dalam berperang melawan corona. Dimana tenaga medis selalu mengedukasi kepada para pasien, orang yang di temuinya untuk selalu berhati-hati akan virus ini, tenaga medis juga memberikan pengarahan informasi yang benar kepada masyarakat agar tidak salah persepsi.

Nah disini juga kita patut ajungkan jempol kepada para tenaga medis karena tenaga medis sangatlah berani untuk berhadapn langsung dengan orang yang terinveksi virus. Bahkan rela tidak pulang kerumah demi menjaga ke amanan di rumahnya, serta siap menanggu resiko jika ada salah satu tenaga medis yang terinfeksi virus covid-19 ini

Lalu apakah hanya tenaga medis yang berjuang melawan covid-19 ini? Tentu tidak, kita sebagai masyarakat yang terlebih harus peduli terutama pada kesehatan sendiri dan juga keselamatan orang tercinta. Patuhilah protocol kesehatan, mulailah untuk mengonsumsi makanan sehat agar tahan tubuh tidak mudah melemah sehingga virus pun tidak bisa masuk ke dalam tubuh.

Nah sebagai penghormatan dan rasa terimakasih kepada para tenaga medis, maka dari itu di tanggal 24 Oktober di peringatinya sebagai hari Dokter Nasional. Karena merekalah yang menjadi garis terdepan dalam berperang melawan corona. Mereka yang sudah memberikan pelayanan yang terbaik terhadap seluruh rakyat Indonesia.

Jika kita lihat perjungan para tenaga medis, mulai dari menghadapi segala kondisi pasiennya, bahkan mereka rela meninggalkan rumah dan tidak pulang dengan jangka waktu yang lama. Itu sangat sulit untuk di lakukan sejatinya.

Tidak hanya di tahun 2020 tapi lanjut ke tahun 2021, Dilansir dari BBC.com, per 17 Agustus 2021 tercatat 1.891 tenaga kesehatan di Indonesia meninggal dunia sepanjang pandemi COVID-19. Lebih tepatnya 640 dokter, 637 perawat, 377 bidan, 98 dokter gigi, 34 ahli gizi, 33 ahli teknologi laboratorium, dan 13 ahli kesehatan masyarakat. Jumlah ini juga yang membuat Indonesia menempati urutan pertama pada daftar kematian tenaga kesehatan tertinggi di Asia dan ketiga di dunia.

Apa masih kalian yang tidak mematuhi protocol kesehatan lalai lagi? Tolong jangan biarkan banyak beban untuk para tenaga medis kita, karena mereka juga perlu bantuan dari kita untuk melawan virus ini.

Setelah setahun lebih Indonesia melawan corona, akhirnya sedikit demi sedikit virus ini mulai bisa di tangani, dan mulai ada penurunan terjangkitnya virus ini. Dan sampai sekarang di tahun 2022 masyarakat siap menjalani hidup kembali seperti dahulu.

Dapat menemui kluarga kembali, berkumpul merayakan hari kebesaran, bahkan para tenaga medis juga sudah mulai bebas untuk pulang dan tidak menetap di rumah sakit.

Melawan virus corona ini dan bisa sampai ketitik ini adalah menjadi suatu kebanggaan bagi para tenaga medis, karena mereka tidak menyangka bahwa kasus ini mampu mereka lewati meskipun banyak tenaga medis yang harus gugur melawan virus ini.

Nah sebagai contoh ada seorang ibu bidan yang berna krisna wulandari, ia adalah seorang bidan di salah satu rumah sakit di  Singaraja, Buleleng Bali. Pada saat itu ia sedang hamil besar usia kehamilan sekitar 7 bulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun