Mohon tunggu...
David Rino Pratama
David Rino Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Jika filsafat mengatakan bahwa dengan kita berfikir maka kita ada,maka menulis pun demikian

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jalan Terjal dan Simalakama bagi Shin Tae-yong

27 Juni 2022   18:42 Diperbarui: 27 Juni 2022   21:21 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun permasalahan yang muncul adalah mepetnya antara jadwal piala dunia dengan jadwal piala asia, tentu menjadi buah simalakama bagi STY untuk membagi fokusnya kearah mana, jika ia lebih fokus ke piala asia tentu taruhan sebagai tuan rumah piala dunia akan sedikit dikurangi, namun jika ia berfokus ke piala dunia u20 apakah terlalu dini untuk merelakan piala asia yang kita saja sudah puasa 15 tahun lamanya untuk tampil di kejuaraan ini, tentu ini menjadi tantangan bagi pelatih STY. 

Tentu sangat sulit jika ia harus melakukan pemusatan latian untuk timnas senior menjalani piala asia yang hanya berjarak lima hari saja dengan asumsi timnas muda garuda bisa mencapai babak final di gelaran piala dunia ini. 

Belum lagi perjalanan untuk bertolak ke negara tuan rumah selaku piala asia tahun depan, tentu menjadi buah simalakama bagi STY karena ia juga sudah menyanggupi untuk menangani dua timnas sekaligus, federasi juga baiknya tidak cuci tangan begitu saja, jika ingin meraih dua hasil maksimal tentu harus melakukan diskusi lebih lanjut dengan STY dan para jajaran nya, sangat tidak etis bagi PSSI jika STY gagal memenuhi target mereka jika ia tetap di bebani menangani dua timnas yang menjalani event berdekatan ini, mereka juga harus putar otak untuk tetap memikirkan hasil yang terbaik, karena jangan sampai kejadian kejadian sebelumnya terulang lagi, gonta ganti pelatih di kubu timnas bukanlah solusi yang tepat, yang sering terjadi adalah PSSI mengganti pelatih jika tidak memenuhi target yang mereka pasang, tentu dengan sistem tersebut mereka sama saja tidak menghargai proses yang telah dibangun STY selama kurang lebih 3 tahunan ini. 

Tercatat di dua gelaran seperti piala AFF dan kualifikasi piala asia beberapa waktu lalu timnas kita menempati catatan rataan pemain paling muda di piala AFF, dan nomor dua di kualifikasi piala asia, dengan catatan tersebut terbukti STY ingin membangun pondasi timnas dari bawah dan melakukan regenerasi pemain yang bisa dilakukan jangka panjang.

Kita doakan saja semoga federasi tidak salah langkah dalam kasus ini, STY sangat diperlukan oleh timnas indonesia, bukan STY yang butuh Indonesia. Jika berkenan beri kontrak STY lebih lama lagi untuk bisa minimal menjadi raja asia tenggara seperti Vietnam yang dengan sabar membangun timnas nya dibawah pelatih negeri ginseng juga yakni Park Hang Seo, vietnam dibawah Park sudah dua kali menjadi kampiun asia tenggara, itu semua hasil proses dari kontrak jangka panjang yang diberikan federasi vietnam untuk Park Hang Seo, hingga kini tercatat sudah lima tahun Park bersama timnas vietnam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun