Penerbit: GagasMedia
Tahun terbit: 2020 (cetakan pertama)
Kota terbit: Jakarta Selatan
Jumlah halaman: 173 halaman
Harga buku: Rp 77.000 (Harga Pulau Jawa)
Sinopsis
Novel ini menceritakan tentang kisah pada masa penjajahan Jepang, terdapat gua yang menjadi saksi peristiwa kelam. Gua tersebut berlokasi di Pusat Kota Bandung. Novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama, namun di akhir cerita sudut pandang berganti ke sudut pandang orang ketiga. Kawae, merupakan salah satu prajurit tentara Jepang yang turut serta dalam penjajahan di Hindia Belanda. Â
Dalam novel dijelaskan bahwa tidak semua prajurit Jepang itu kejam, hal itu dibuktikan dengan sifat Kawae yang tidak tegaan, novel ke-6 Kisah Tanah Jawa ini memberikan gambaran gua Jepang yang menjadi saksi bisu kebengisan tentara Jepang kepada rakyat Pribumi, dimana laki laki dijadikan budak Romusha, sementara yang perempuan dijadikan budak nafsu belaka, tak sedikit jasad jasad korban pembunuhan dibiarkan membusuk di dalam gua dan qarin dari prajurit Jepang yang mati tidak wajar terjebak selamanya dan berharap ada insan yang masuk ke gua dan merasukinya.Â
Pendahuluan
Penulis mengambil latar belakang Gua Jepang yang ada di Bandung karena tempat tersebut sudah banyak dikenal masyarakat. Cerita yang tertulis di novel pun didasarkan pada hasil riset yang benar-benar nyata serta serta berdasar pada sejarah aslinya, bukan hanya fiktif belaka. Latar belakang novel ini ditulis yaitu untuk mengedukasi serta mengentertain para pembaca mengenai sisi positif tragedi kelam di masa lampau. Di sisi lain kekejaman tentara Jepang, kita bisa melihat satu sisi baik dari Jepang yang pernah menjajah negeri ini. Karena novel ini disajikan dengan perspektif tentara Jepang itu sendiri.
Kelebihan