Mohon tunggu...
Davina ShofaAri
Davina ShofaAri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Indonesia

Man Jadda Wajadda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Lingkungan Berkelanjutan Akibat Perang di Ukraina Berdasarkan Kajian Green Theory

29 Juli 2022   00:06 Diperbarui: 29 Juli 2022   00:12 1142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Perang dan operasi militer di Ukraina telah menghasilkan peningkatan jumlah sampah yang drastis, di dalamnya termasuk kendaraan dan peralatan militer yang rusak atau terbengkalai, pecahan peluru, kendaraan sipil, puing bangunan, limbah rumah tangga dan medis yang tidak ditangani dengan baik (bersifat racun dan seharusnya membutuhkan penanganan khusus). 

Dilaporkan bahwa 900 kawasan alam dilindungi di Ukraina telah terpengaruh akibat perang dan 1,2 juta hektar atau 30% dari kawasan lindung di Ukraina telah rusak akibat perang. 

Selain daripada itu zat berbahaya sisa amunisi meresap ke dalam tanah dan mempengaruhi kualitas air permukaan dan air tanah. Begitu pula senyawa logam berat terkait amunisi, seperti trinitrotoluene (TNT), hexogen (RDX), dan propelan dari rudal dan roket. (OECD library, 2022). 

World Food Programme (2022) juga melaporkan bahwa perang di Ukraina telah menimbulkan konsekuensi pada ketahanan pangan di lokasi yang sangat jauh dari lokasi perang, mengingat kedua negara yang tengah berperang yaitu Russia dan Ukraina adalah satu dari beberapa produsen produk pertanian di dunia.

Berdasarkan uraian dampak lingkungan yang diterima seluruh makhluk hidup akibat adanya perang, muncullah pemikiran berupa teori hijau atau green theory, teori hubungan internasional ini berfokus pada keadilan global, pembangunan internasional, mpdernisasi serta keamanan. 

Tayyar dan Elif (2019) menjelaskan bahwa green theory dalam hubungan internasional diperlukan untuk melihat pentingnya perubahan radikal dalam struktur politik dunia untuk menciptakan ketertiban dan meindungi dunia dari kerusakan tangan manusia. 

Dalam teori ini manusia dianggap memiliki kewajiban untuk menjaga keberlangsungan lingkungan hidup di dunia dan menciptakan solusi atas kerusakan atau permasalahan yang disebabkannya, serta manusia bertanggung jawab penuh dalam melindungi seluruh semesta dan segala jenis kehidupan di dunia ini. 

Triwahyuni (2022) juga menjelaskan bahwa teori hijau atau green theory lahir akibat adanya isu-isu lingkungan yang bersifat transboundary salah satunya adalah dampak perang yang terjadi di Ukraina.

Green theory mengusung critical thinking yang lebih dalam dari akar kepedulian akan lingkungan hidup di dunia, yaitu terciptanya sustainability yang menuntut adanya keseimbangan ekologi beserta makhluk hidup di dalamnya. 

Green theory dapat pula dijadikan suatu alat kebijakan dalam menyelesaikan permasalahan kerusakan lingkungan yang megancam kehidupan di dunia, salah satunya adalah dengan adanya aksi perang dan tindakan militerisme. 

Dalam menyelesaikan konflik perang di Ukraina dan permasalahan lingkungan berkelanjutan yang dapat dihadapi seluruh dunia, PBB secara resmi telah memberikan peringatan akan hal ini, namun secara khusus realisasi dari upaya penyelamatan lingkungan belum terpenuhi secara utuh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun