Mohon tunggu...
David F Silalahi
David F Silalahi Mohon Tunggu... Ilmuwan - ..seorang pembelajar yang haus ilmu..

..berbagi ide dan gagasan melalui tulisan... yuk nulis yuk.. ..yakinlah minimal ada satu orang yang mendapat manfaat dengan membaca tulisan kita..

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

K-Drama Itu "Lebay", Kata Orang Korea Sendiri Loh

29 Juni 2020   14:23 Diperbarui: 1 Juli 2020   01:25 3383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (kdramafighting.com)

... I want our nation to be the most beautiful in the world. By this I do not mean the most powerful nation. Because I have felt the pain of being invaded by another nation, I do not want my nation to invade others. It is sufficient that our wealth makes our lives abundant; it is sufficient that our strength is able to prevent foreign invasions. The only thing that I desire in infinite quantity is the power of a noble culture. This is because the power of culture both makes us happy and gives happiness to others.... — Kim Gu, Baekbeomilji 1948 

Demikian tulis Kim Gu, Presiden ke-9 Pemerintahan Sementara Republik Korea, cikal bakal negara Korea Selatan, dalam bukunya. 

Sang Pemimpin pergerakan kemerdekaan Korea dari penjajahan Kekaisaran Jepang ini, ingin negaranya menjadi negara terindah, punya kesejahteraan dan mampu bertahan dari invasi asing, dan menyadari betul akan potensi kekuatan budaya yang bisa membuat bahagia semua orang.

Tampaknya visi ini relevan hingga kini bagaimana budaya Korea ini berhasil mendunia.

Korea sukses mengekspor budayanya
Korea Selatan memang sangat sukses membanjiri dunia dengan budaya Korea. Korean Wave menjadi istilahnya. Entah itu melalui restoran kulinernya, kosmetik, K-Pop, dan juga K-Drama. Bahkan tanpa kita sadari, kita menggunakan produk Korea juga. 

Misalnya smartphone atau bahkan peralatan elektronik di rumah banyak brand asal Korea, Samsung atau LG. Belum lagi yang menggunakan mobil Hyundai atau KIA.

Hampir setiap hari kita melihat bahkan menggunakan produk-produk Korea. Jadi memang Korean Wave sukses mewabah pada tataran global. Belum lagi Gangnam Style yang sempat viral sekitar tahun 2012.

Pun bahkan saat selfie saja, banyak yang menggunakan jari menyilang ala Korea, 'finger heart' saranghae. Ya kan?

Finger Heart by Marc Louis Rosario (dribbble.com)
Finger Heart by Marc Louis Rosario (dribbble.com)
Kembali pada topik, memang K-Drama ini selalu menarik bagi penontonnya. Entah itu 'lovers' atau 'haters'. Kadang-kadang suasana hati memengaruhi kapan penonton jadi haters atau jadi lovers. 

Jika sedang berbunga-bunga, entah lagi kasmaran, menjadi 'mood booster' yang membuat perasaan semakin terbang ke langit jika menonton K-Drama. Namun sekiranya baru patah hati, beda lagi responsnya.

Yang jelas, haters pasti menonton, karena itulah bisa mengatakan tidak suka. Apalagi yang lovers, tidak perlu ditanya, pastilah penonton fanatik. Hehe

Pengalaman nonton K-Drama
Dulu saya ingat menonton film korea My Sassy Girl yang begitu hits di tahun 2000-an awal. Suatu hari aktor pria Gyeon-woo bertemu dengan seorang gadis mabuk (Jun Ji-hyun) di sebuah stasiun kereta. 

Ketika di dalam kereta, si gadis tiba-tiba pingsan dan sebelum pingsan ia sempat mengucapkan kata sayang kepada Gyeon-woo. Hal itu sontak membuat kelimpungan karena para penumpang kereta menyangka Gyeon-woo adalah pacar si gadis dan menyuruh Gyeon-woo untuk bertanggung jawab.

Sang pria sangat sabar menghadapi si wanita dalam film ini dan akhirnya menjadi kekasih. Ceritanya sangat digandrungi oleh kawula muda kala itu.

Kalau drama Korea yang sesekali saya tonton dulu adalah Jewel in the Palace. Terakhir karena penasaran hebohnya dibicarakan, saya pun iseng menontong The World of the Married. Pada akhirnya menuju kesimpulan ini film kok 'lebay'. Hahaha. Kok bisa lebay? 

K-Drama tersebut ini cenderung memojokkan tokoh pria, sang suami yang dicerminkan tidak kompeten, pekerjaannya tidak sukses, pun peselingkuh. Tidak realistis kan, seorang dokter yang cerdas dan mapan, kariernya sukses punya suami macam itu? Lalu kenapa begitu lama baru sadar, diselingkuhi? 

Lalu, kenapa si suami sebodoh itu, tidak berupaya menghilangkan jejaknya, menutup segala celah agar tidak ketahuan selingkuh. Masa sebodoh itu. Ini kan tidak masuk nalar. Apa karena sudut pandang pria ya. Haha, gak masuk akal bagi saya.  

Kalau menurut saya, K-Drama itu:

  • Mudah ditebak. Cerita K-Drama alurnya rata-rata mirip. Ada pria kaya, lalu ada wanita miskin. Tidak saling kenal, bertemu dalam situasi tidak biasa. Awalnya benci satu sama lain, lalu seiring waktu berjalan, mereka jadi saling suka. Lalu didramatisir dengan adanya pihak ketiga yang juga suka sama si wanita. Cinta segitiga. Jarang sekali endingnya mengambang, kebanyakan happy ending.

  • Entah kenapa, selalu ada adegan pria yang 'kasar'. Ada saja adegan dimana pria Korea marah dan menarik tangan sang wanita dengan kasar, rasanya kok kurang pantas. Lalu ada pria lain yang diam-diam memperhatikan dan geram, yang kemudian akan menjadi 'hero' yang akan menyelamatkan sang wanita. Dan akhirnya saling jatuh cinta juga.

  • Aktor pria tampak terlalu feminin, tidak garang. Meskipun aktor prianya menarik dilihat good looking, tetapi polesannya membuat tampak seperti wanita. Haha. Kurang gagah, kurang macho!

  • Pemandangan alam yang disajikan selalu menarik. Mungkin ini strategi Korea juga untuk memasarkan pariwisatanya. 

Kata orang Korea pun, K-Drama itu tidak realistis
Namun begitu, saya tertarik mencari tahu, apa sih pendapat orang lain tentang K-Drama ini, utamanya apa kata orang Korea sendiri. Apa saya saja yang mengatakan lebay tadi? Kalo cuma saya berarti saya ini anomali, dan perlu cek kewarasan. Haha 

Ternyata orang Korea sendiri tidak terlalu banyak yang suka film drama Korea atau K-Drama. Ini sepertinya mirip situasi ketika turis atau pendatang begitu ingin berkunjung ke Tugu Monas.

Bagi orang Jakarta ya biasa aja, memangnya ngapain ke Monas? begitu dalam benak mereka. Penasaran apa kata orang Korea sendiri tentang K-Drama? Dalam suatu wawancara on the street yang dilakukan Asian Boss:

  • Apa kata para wanita?
    • Ada yang menonton 2-3 kali seminggu, ada yang tiap hari. Ada yang hanya menonton ketika ada yang trending. Namun ternyata menarik, ada yang sama sekali tidak menonton K-Drama.
    • Apapun genre dramanya, selalu ada unsur percintaan di dalamnya. Misalnya tentang drama rumah sakit, ada kisah percintaan didalamnya. Atau kisah drama sekolah, ada juga kisah cinta di sana.
    • Kisahnya mudah ditebak, kebanyakan seperti Cinderella. Aktor pria sebagai pemuda kaya, lalu ada gadis miskin yang cantik, lalu mereka saling mencintai. Tidak realistis. 
    • Mereka menyadari bahwa tidak realistis juga menemukan pria seperti di K-Drama di dunia nyata.

Wawancara Asian Boss (youtube)
Wawancara Asian Boss (youtube)
  • Apa kata para pria?
    • Film drama Korea lebih banyak ditonton wanita daripada pria. Kira-kira 8 wanita: 2 pria.  Hal ini dikarenakan seringkali aktor pria ditampilkan dalam sosok sempurna, tinggi, ganteng. Ini membuat wanita-wanita terpesona dan mengelu-elukan. 
    • Film K-Drama ini lucu-lucuan, terlalu lebay, terlalu romantis, tidak realistis.

Sinema Indonesia juga ada yang meng-Korea-kan diri 
Nampaknya ini bagian dari upaya menggaet penonton yang sedang demam K-Drama. Misalnya 'Cinta Itu Buta' yang dibintangi oleh Shandy Aulia dan komedian SUCI Dodit Mulyanto. 

Alur ceritanya ala film Korea, dan syutingnya dilakukan di Busan, Korea Selatan, dikemas dengan sangat indah melalui pemandangan alam yang disajikan.

Sudut-sudut indah view di Busan terekam dengan baik dan menambah kesan romantis dari adegan di film tersebut. Namun ya seperti itu tadi, karena ala Korea ya, agak-agak too unrealistic juga. 

Misalnya Nik (Nikmatuloh yang diperankan Dodit Mulyanto) jadi gembel, kok bisa ngegembel di Korea Selatan, lah memangnya tadinya kerja apa di sana?

Atau misalnya Diah (Shandy Aulia) seorang tour guide, Diah yang baru saja memutuskan tali pertunangan dengan pacarnya Jun-Ho yang diperankan oleh aktor Korea Chae in Woo, tiba-tiba menjadi buta. 

Anehnya, bisa hidup sendirian tanpa ada yang membantu. Ya mungkin namanya juga drama komedi romantis ya. Lucu-lucuan saja. Saya lebih menikmati pemandanganalam yang indah yang tersaji di dalam film ini. 

Ada juga film sinetron Indonesia yang meniru K-Drama, misalnya Benci Bilang Cinta (adaptasi dari Princess Hours), Demi Cinta (mirip Endless Love), Cinta Remaja (meniru Sassy Girl Chun Hyang), Kejora Bintang (mirip Brilliant Legacy), Kau yang Berasal Bintang (mirip My Love From Another Star). Ini tidaklah salah, strategi untuk menarik minat penonton kan sah-sah saja. 

Namun strategi syuting di tempat-tempat wisata yang indah, bisa ditiru oleh film-film atau sinetron Indonesia, mengenalkan pemandangan alam yang bagus-bagus pada penonton. Apalagi jika berhasil tayang di luar negeri, bisa jadi turis asing makin tertarik mengunjungi Indonesia.

Salam para haters dan lovers K-Drama. No hard feeling ya. Hehe

Tautan referensi: 1, 2, 3, 4

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun