Bukan karena itu saya menulis, bukan karena itu
Saya sangat suka bermimpi, kebanyakan impian saya adalah tentang masa depan. Karena hal itulah hal yang paling saya khawatirkan. Lalu Timbul pertanyaan dalam diri saya; Bagaimana saya kelak menemukan pasangan hidup? dan Seperti apa saya menjalani hidup ini nanti? Saya  memang berada di masa-masa gamang, apa boleh buat ini adalah buah produk dari pencarian jatidiri. Yang perlu saya lakukan adalah terus berjalan dan jangan berhenti.
Kadang jalan hidup yang kita lalui begitu berat atau mudah,  perbedaan ini tergantung pada bagaimana cara memaknainya dan erat hubungannya dengan perasaan.  Bagi saya Jalan hidup begitu berat, seperti hujan dengan badai yang diselimuti mendungnya awan, tidak ada cara untuk menikmati hari itu kecuali mengabaikannya.  Tidak ada yang bisa saya lakukan saat ini selain mengabaikan, perasaan saya, keinginan saya dan harapan saya bahkan  Tuhan pun tak luput.
Ini adalah saya dari kecil, Ini adalah kebiasaan saya dan ini adalah Pertahanan saya. Dan hanya ini yang saya bisa lakukan saat itu dan saat ini. Saya menyalahkan masalalu dan saya pun menggugat Tuhan. Saya malas berjuang dengan ketidakadilan dan rasa sakit ini. Â Lebih baik saya mengabaikan segalanya. saya nikmati sisa-sisanya. Sekalipun hanya berbuah hampa. Yang perlu saya lakukan hanya berjalan dan jangan berhenti.
Yaaaa, Saya merengek!!! ,Yaaaa, Â saya mengeluh tapi bukan karena itu saya menulis, bukan karena itu.
"Bagaimana kau memungut benang kehidupanmu yang dulu?, Bagaimana kau melanjutkan hidup saat dalam hatimu, kau mulai memahami bahwa tak ada jalan untuk kembali?, Ada beberapa hal yang tak bisa disembuhkan oleh waktu beberapa luka yang begitu dalam yang mulai terasa sakitnya#Lord of the rings"
Kelak ada sebuah foto keluarga terpajang di ruang tamu rumah. Â Disana terpapang senyum bahagia lima orang yang sangat saya cintai dan saya berada ditengah kebahagiaan itu. Bapak, Ibu dan istri serta buah hati saya kelak, Hei saya suka kalian tersenyum.
Jogja, 16 desember 2012
