Mohon tunggu...
David Bekam
David Bekam Mohon Tunggu... Konsultan - Inovator yg hidup dengan inovasinya

Inovasi membuat yg tidak mungkin menjadi mungkin www.nzpro.co.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Latih Anak Berani Lakukan Inovasi

23 November 2015   22:28 Diperbarui: 24 November 2015   09:24 1256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karir saya sebagai inovator sudah saya tekuni selama 19 tahun, dan sedari anak saya berumur 3 tahun mereka sudah melihat sepak terjang papa nya dalam berusaha untuk membuka lapangan pekerjaan, mencari peluang usaha yang engga mudah, semua melalui proses, tanpa proses maka inovasi yang dihasilkan engga ada rohnya.

Inovasi harus melalui tahapan, langkah demi langkah, sehingga saat saya berhasil membuat biotetes sampai jamu tetes, saya bisa dengan mudahnya menjelaskan semua proses dari perjalanan penemuan, pemilihan bahan baku, meramu bahan baku, memprosesnya, sampai dikatakan produk siap dikemas dan di pasarkan, semua melalui perjalanan sangat panjang, sangat melelahkan, tetapi sangat menjanjikan dan saya bisa wariskan ke anak cucu saya dengan penuh kebanggaan.

Saya ingin semua inovasi penemuan saya akan terus berkembang, dan menghasilkan banyak inovasi lanjutan yang dibuat oleh anak-anak saya, sehingga saat anak saya selesai sekolahnya, saya harus melatih dan mengajarkan cara berinovasi, dan saya ingin mereka punya kebanggan pada diri sendiri. Apabila bisa membuat inovasi yang dikembangkan sendiri, sehingga dengan begitu inovasi baru akan terus dilahirkan, terus dibuat, sesuai tag line “inovasi membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin” dan itu bisa menjadikan kehidupan lingkungan kami lebih baik.

Saat ini Mario dan si bungsu yang cantik, sedang berinovasi dengan pelihara 2 ekor anjing pompom dan puppy, dimana ujicoba yang mereka lakukan adalah membuat inovasi aplikasi Japrot buat anjing peliharaan, sehingga mereka bisa membuat aplikasi yang tepat sasaran, tepat dosis, dan mudah aplikasinya, dan terbukti pompom dan puppy lebih sehat, engga bau badan, engg bau mulut, limbah padat dan limbah cairnya pun engga mengganggu, sehingga rumah kami tidak ada aroma doggi yang biasa menjadi ciri khas bila memelihara anjing, saya kasih kebebasan mereka untuk berinovasi, dan bisa menjadi kebanggaan buat mereka.

Untuk urusan ikan hias, saat ini Mario sedang mencoba memelihara 5 ekor ikan cupang, mencoba dosis biotetes yang tepat, selama ini saya baru membuat untuk dosis aplikasi di kolam ikan konsumsi dan tambak udang, kalaupun di ikan hias belum saya komersialkan, sehingga saya membebaskan Mario mencoba nya pada ikan cupang hias nya, patokan yang harus diperhatikan adalah warna ikan, kelincahan ikan, kejernihan ikan dan bentuk kotoran ikan nya, semuanya diamati dan saya biarkan anak anak belajar dari pengalamannya dimulai dari hal-hal kecil dulu, selanjutnya akan berkembang seiring dengan perkembangan inovasi sesuai kebutuhan, sehingga saat nanti anak-anak melanjutkan estafet usaha, mereka akan bisa lebih inovatif dari papanya…..itu harapan saya.

Saya ingin mewariskan usaha yang bukan menjadi beban buat mereka nanti, usaha yang mereka minati, usaha yang akan lebih berkembang ditangan mereka, karena semua yang dipaksakan, akan menjadi beban, bila menjadi beban maka inovasi penemuan saya akan statis, tidak berkembang, karena uang atau kekayaan bukan tujuan saya berinovasi, tetapi uang atau kekayaan adalah buah dari inovasi yang dihasilkan.

Jadikan uang sebagai anak buah kita, agar kemanapun kita pergi uang akan selalu mengikuti kita, jangan jadikan uang komandan, maka uang akan memperbudak kita, pilihan ada di tangan kita semua.....

Inovasi membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin

Salam inovasi

Bersambung……http://www.kompasiana.com/davebekam/jadilah-selalu-yang-pertama_5653b4baa923bd08057ab8bd

Artikel inspiratif sebelumnya

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun