Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Nona Kecil dan Sebatang Pohon Tua

2 Mei 2021   00:58 Diperbarui: 2 Mei 2021   01:23 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nona kecil dan pohon tua. (Sumber Ilustrasi:Pixabay)

Si nona kecil kaget.

"Sebelum bertemu denganmu, aku sudah sekarat. Lalu aku mati tepat setelah kita ngobrol tadi. Tapi entah kenapa, aku sekarang hidup lagi. Daun -- daunku menghijau. Ranting -- rantingku kokoh kembali. Apa yang terjadi?"

Baik si pohon dan si nona sama -- sama bingung.

"Tadi kau bilang apa?" tanya si pohon.

"Yang mana?"

"Yang tadi. Yang kau lakukan saat kau mengira aku tidur."

"Oh, itu. Aku hanya menyentuh daunmu. Lalu kau bangun lagi."

Si pohon terdiam sebentar, lalu ingat sesuatu.

"Jangan -- jangan.. kau anak terpilih itu."

"Anak terpilih?"

"Ya. Kami dulu tinggal di hutan sana. Tapi karena manusia banyak membangun rumah disana -- sini, kehidupan kami jadi terancam. Mereka menebas pohon -- pohon dengan pedang, membakar tanah tempat tinggal kami hingga jadi arang. Banyak pohon yang mati, dan kami yang sekarang tinggal sedikit ini menyelamatkan diri kesini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun