Namun area fasilitas Kebun Bibit Wonorejo kurang didukung dengan kualitas fasilitas produknya, terdapat beberapa produk fasilitas publik yang ada yang sering digunakan pengunjung ditaman ini kurang memiliki konsep estetika dan pengerjaan desain yang baik sehingga kesan keindahan taman kurang dapat terapresiasi maksimal. Beberapa contoh produk fasilitas tersebut seperti tempat duduk, tempat bermain, jembatan, gazebo, sampah, rombong kuliner dan lain-lain (Richo 2019).
Sustainable Public Space merupakan ruang publik yang berorientasi pada penyediaan fasilitas komunitas dan publik yang ramah lingkungan dan terus berkembang. Kebun Bibit Wonorejo merupakan salah satu taman kota yang cukup besar di Kota Surabaya. Taman ini memiliki berbagai macam fasilitas yang dapat digunakan pengunjung, serta memiliki desain yang dekat dengan alam. Berikut hasil analisis dari penelitian ini:
- Memungkinkan Interaksi Sosial (Enable Social Interaction)
- Kebun Bibit Wonorejo memiliki berbagai fasilitas yang dapat digunakan oleh pengunjung dari berbagai kalangan. Individu maupun komunitas dapat menggunakan fasilitas-fasilitas ini dengan bebas dan gratis. Fasilitas-fasilitas yang dapat digunakan kegiatan komunitas adalah camping ground dan pendopo. Kebun Bibit Wonorejo sering disewa untuk kegiatan kemah Pramuka atau kegiatan DIKLAT komunitas karena memiliki fasilitas camping ground yang cukup luas. Selain itu, antar individu juga dapat berinteraksi di taman ini melalui fasilitas-fasilitas umum yang dipakai bersama seperti outdoor fitness, pendopo, dan playground untuk anak-anak. Anak-anak sering kali bertemu teman baru di area playground, sedangkan untuk orang dewasa sering kali ditemukan mengobrol di bangku taman, area outdoor fitness dan di sepanjang jalur pedestrian ketika sedang lari pagi. Selain itu, setiap hari Sabtu dan Minggu terdapat perpustakaan berjalan untuk meningkatkan literasi masyarakat. Perpustakaan ini ada dari jam 08.00 sampai jam 11.00 WIB.
- Menjamin Keamanan dan Keselamatan (Assure Safety and Security)
- Area parkir Kebun Bibit Wonorejo cukup luas dan berada di luar area taman (gambar 3). Area parkir dijaga oleh tukang parkir dengan membayar Rp3.000,- untuk motor dan Rp 5.000,- untuk mobil. Keamanannya cukup baik, namun karena berada di seberang Kebun Bibit Wonorejo, pengunjung harus menyeberang jalan untuk menuju kebun bibit tanpa adanya penuntun atau fasilitas yang memandu penyebrangan. Hal ini dikarenakan pengunjung kebun bibit yang tidak terlalu banyak dan jalan yang relatif tidak terlalu besar. Sebelum Pandemi, apabila ada acara komunitas berskala besar seperti perkemahan, para peserta yang relatif masih kecil sering ditemukan berkeliaran di sepanjang jalan, sebelum akhirnya menyeberang ke area parkir. Hal ini tidak hanya berbahaya tapi juga dapat menyebabkan kemacetan. Kebun Bibit Wonorejo dikhususkan untuk pejalan kaki, kendaraan yang melewati kebun bibit biasanya hanya truk-truk pengangkut sampah atau truk pengangkut vegetasi, jalurnya pun berbeda untuk truk dan pengunjung, sehingga pengunjung jarang sekali berpapasan dengan truk. Kebun Bibit Wonorejo buka dari 08.00-18.00 WIB setiap hari. Area kebun bibit dijaga oleh satpam yang kantornya berada di area gerbang. Di depan gerbang juga terdapat portal untuk memberi akses pengunjung ke dalam kebun
- Menghasilkan Lapangan Kerja untuk Ekonomi Local (Generate Jobs for a Vibrant Local Economy)
- Kegiatan perekonomian di Kebun Bibit Wonorejo kebanyakan berasal dari ranah kuliner. Kebun Bibit Wonorejo memiliki pujasera/ kantin kecil, di area parkir terdapat pedagang kaki lima diatur rapi agar tidak menghalangi entrance parkir. Selain itu, karena Kebun Bibit Wonorejo memiliki fungsi utama sebagai kebun pembibitan sekaligus area pengelolaan sampah, terbuka lapangan kerja sebagai pekerja kebun dan pekerja di area pengelolaan sampah. Namun sayangnya, semenjak pandemi, pengunjung kebun berkurang drastis, hal ini menyebabkan area pujasera/kantin sering sepi, yang berdampak pada penurunan kegiatan ekonomi di sekitar Kebun Bibit Wonorejo. Selain itu, di seberang kebun bibit terdapat ruko-ruko dengan resto atau kafe-kafe kecil yang mampu menyaingi penjual makanan di pujasera/ kantin.
- Konservasi Lingkungan (Conserve the Environment)
- Kebun Bibit Wonorejo dulunya berfungsi sebagai area pengolahan sampah dan tempat pembibitan vegetasi taman Surabaya. Taman ini memiliki area tersendiri yang disebut Rumah Pupuk untuk pembuatan pupuk dari sampah kompos, sedangkan sampah hasil perampingan pohon diolah di tempat pengolahan sampah sebagai penghasil listrik tenaga sampah. Listrik yang disampaikan bisa mencapai 4000 watt setiapnya, dan listrik ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dari taman. Kebun Bibit Wonorejo merupakan salah satu destinasi wisata alam di kota Surabaya. Taman ini dulunya hanya berfungsi sebagai pembibitan, namun diperluas dan ditambah fungsinya sebagai ruang publik yang dapat didatangi semua orang. Kebun Bibit Wonorejo didesain untuk menjadi area publik yang berdampingan dengan alam. Hal ini dapat dilihat dari adanya unsur-unsur alam seperti danau besar ditengah-tengah taman, mini zoo, dan banyak taman-taman bunga. Selain itu area pembibitan juga terbuka untuk dikunjungi oleh pengunjung. Hal ini juga dapat mengedukasi pengunjung bahwa sejatinya manusia masih bisa memiliki ruang publik yang baik yang berdampingan dengan alam.
- Menghargai dan Perbedaan Budaya (Respect Cultural Diversity)
- Kebun Bibit Wonorejo dapat dinikmati oleh masyarakat Surabaya dari berbagai kalangan. Tidak ada biaya masuk dan memiliki fasilitas untuk berbagai usia. Acara kebudayaan jarang diselenggarakan di sini jadi hampir tidak ada aktivitas terkait kebudayaan.
- Melestarikan Nilai-nilai Sejarah (Preserve Historic Value)
- Kebun Bibit Wonorejo dibangun dengan tujuan fungsional sebagai kebun pembibitan vegetasi dan tempat pengolahan sampah, sehingga tidak ada unsur- unsur historis yang harus dilestarikan.
- Fungsionalitas dan keindahan dari Desain lanskap yang tepat (Aesthetics & Functionality via Proper urban Design and Landscape)
- Lanskap Kebun Bibit Wonorejo dibuat terpusat dengan danau sebagai pusatnya. Lanskap taman ini dibuat dinamis dengan perkerasan yang masih terawat. Namun untuk area dekat camping ground, terdapat perkerasan yang mulai rusak karena aktivitas pertumbuhan tumbuhan. Lanskap kebun bibit didesain menyatu dengan alam, jalur perkerasan juga bervariasi, tidak hanya lurus dan rata, tapi juga ada yang menanjak dan berkelok-kelok. Hal ini mirip dengan ciri khas jalur hutan, sehingga menarik rasa penasaran pengguna untuk berkeliling lebih jauh. Area pengolahan limbah seperti Rumah Pupuk dan pengolahan sampah dibuat akses tersendiri agar tidak mengganggu aktivitas pengunjung. Area pembibitan juga di buat agak jauh, namun masih memiliki akses terbuka sehingga pengunjung dapat melihat proses pembibitan tanaman-tanaman taman Kota Surabaya.
- Lokasi, Kedekatan dan Aksesibilitas (Location, Proximity and Accesibility)
- Lokasi Kebun Bibit Wonorejo berada dekat dengan area pemukiman. Jarak dari Kebun Bibit Wonorejo ke jalan besar terdekat, yaitu Jl. Ir. Soekarno (MERR) sekitar 2,8 Km, kurang lebih 15 menit apabila ditempuh oleh kendaraan bermotor. Lokasi yang dekat dengan pemukiman membuat Kebun Bibit Wonorejo mudah diakses oleh pengunjung yang tinggal di daerah Kendalsari, Wonorejo, dan Pandugo meskipun tidak ada pemberhentian angkutan umum. Namun, untuk warga di luar area tersebut perlu menempuh jarak yang lebih jauh dengan kendaraan pribadi atau ojek online. Karena posisinya yang agak masuk ke daerah pemukiman dan tidak tersedia pemberhentian angkutan umum. Aksesibilitas untuk disabilitas disediakan, namun kurang optimal. Satu-satunya fasilitas disabilitas hanya jalur untuk pengguna kursi roda dan jalur untuk tuna netra, itu pun tidak ada di setiap tempat, hanya ada di tempat-tempat tertentu. Tidak ada fasilitas kamar mandi untuk disabilitas dan pengguna kursi roda tidak hanya bisa menjelajah daerah-daerah tertentu yang memiliki perkerasan halus.
Kesimpulan
Kebun Bibit Wonorejo merupakan salah satu taman kota di Surabaya. Taman ini merupakan taman terbesar di area Surabaya Timur dan merupakan taman yang juga memiliki fungsi sebagai area pembibitan untuk vegetasi taman lain di Surabaya. Taman ini juga memiliki beragam fasilitas yang mampu mewadahi aktivitas masyarakat di sekitarnya. Kebun Bibit Wonorejo dinilai sebagai salah satu taman yang mendekati kriteria ruang publik berkelanjutan, sehingga cukup ideal untuk menjadi obyek analisis terkait isu ini. Berdasarkan hasil penelitian, Kebun Bibit Wonorejo sudah menerap beberapa unsur dari ruang publik berkelanjutan (Sustainable Public Space), namun ada beberapa unsur yang masih belum diterapkan dengan optimal seperti akses disabilitas, kurangnya aktivitas kebudayaan dan beberapa fasilitas yang memerlukan perawatan lebih baik agar dapat berfungsi secara optimal dan efisien.
Saran
Diharapkan Kebun Bibit Wonorejo Surabaya mengevaluasi fasilitas publik yang ada dan mebangun fasilitas yang belum tersedia untuk publik. Hal ini dilakukan untuk menunjang kenyamanan wisatawan saat berkunjung.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI