Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Gen Z Berselancar di Tengah Turbelensi Ideologi Dunia

24 September 2025   13:23 Diperbarui: 25 September 2025   07:49 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Karl Marx . Sumber Gambar : Kreasi Chatt GPT

Untuk mewujudkan visi kehidupan dunia yang lebih baik, Gen Z memang sedang berselancar mencari-cari akar masalah problem kehidupan masa kini lewat melahap banyak sumber literatur. Dengan memahami semua referensi itu bukan berarti mereka akan memihak atau memilih salah satu diantara aliran pemikiran yang pernah ada.

Gen Z justru tengah mencari alternatif aliran pemikiran berupa antithesis kapitalisme, sosialisme maupun komunisme yang dianggap relevan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik dibandingkan yang pernah dilakukan generasi pendahulu mereka. Karena mereka sadar bahwa apa yang pernah dilakukan generasi sebelumnya belum sempurna melahirkan atmosfir kehidupan yang terbaik.

Biarkan Gen Z mengarungi dunianya lewat melahap berbagai macam referensi, baik buku maupun internet, tanpa membabi buta memvonis mereka salah kaprah. Karena mereka sendiri kini hidup tak ubahnya bagaikan sedang berziarah bathin mencari format kehidupan yang lebih baik.

Mereka mengembara membaca buku aliran sosialis revolusioner sebagai upaya membandingkannya dengan literatur ilmu ekonomi modern (kapitalisme) sebagai salah satu langkah membangun konsep yang ideal seturut panggilan zaman mereka.

Kapitalisme dan Komunisme sendiri memiliki kekurangan dan kelebihan yang telah lama dipertontonkan sepanjang sejarah, sehingga jika memungkinkan maka Gen Z beruapaya meramu konsep yang lebih baik dari semua itu demi keinginan mereka menciftakan kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.

Karena tidak adanya aliran pemikiran atau ideologi yang sepenuhnya dianggap sempurna, maka tidak ada salahnya jika Gen Z disebut bagikan tengah hidup di tengah kerasnya turbelensi ideologi dunia, dan mereka mencoba bertahan atau berupaya keluar dari kondisi itu menuju visi mereka menciftakan atmosfir kehidupan yang lebih baik secara berkelanjutan.

Untuk merealisasika visi-nya maka Gen Z berupaya belajar banyak dari pengalaman masa lalu sebagai sumber daya yang akan dipergunakan mereformasi diri maupun menata konsep yang lebih aktual serta relevan. Semua aliran pemikiran yang ada akan mereka gali dan simpulkan jadi mana yang baik, dan mana yang buruk, sehingga mereka tidak akan memilih salah satu diantaranya tetapi berada diantara semua yang ada demi dunia yang lebih baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun