Untuk mewujudkan visi kehidupan dunia yang lebih baik, Gen Z memang sedang berselancar mencari-cari akar masalah problem kehidupan masa kini lewat melahap banyak sumber literatur. Dengan memahami semua referensi itu bukan berarti mereka akan memihak atau memilih salah satu diantara aliran pemikiran yang pernah ada.
Gen Z justru tengah mencari alternatif aliran pemikiran berupa antithesis kapitalisme, sosialisme maupun komunisme yang dianggap relevan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik dibandingkan yang pernah dilakukan generasi pendahulu mereka. Karena mereka sadar bahwa apa yang pernah dilakukan generasi sebelumnya belum sempurna melahirkan atmosfir kehidupan yang terbaik.
Biarkan Gen Z mengarungi dunianya lewat melahap berbagai macam referensi, baik buku maupun internet, tanpa membabi buta memvonis mereka salah kaprah. Karena mereka sendiri kini hidup tak ubahnya bagaikan sedang berziarah bathin mencari format kehidupan yang lebih baik.
Mereka mengembara membaca buku aliran sosialis revolusioner sebagai upaya membandingkannya dengan literatur ilmu ekonomi modern (kapitalisme)Â sebagai salah satu langkah membangun konsep yang ideal seturut panggilan zaman mereka.
Kapitalisme dan Komunisme sendiri memiliki kekurangan dan kelebihan yang telah lama dipertontonkan sepanjang sejarah, sehingga jika memungkinkan maka Gen Z beruapaya meramu konsep yang lebih baik dari semua itu demi keinginan mereka menciftakan kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.
Karena tidak adanya aliran pemikiran atau ideologi yang sepenuhnya dianggap sempurna, maka tidak ada salahnya jika Gen Z disebut bagikan tengah hidup di tengah kerasnya turbelensi ideologi dunia, dan mereka mencoba bertahan atau berupaya keluar dari kondisi itu menuju visi mereka menciftakan atmosfir kehidupan yang lebih baik secara berkelanjutan.
Untuk merealisasika visi-nya maka Gen Z berupaya belajar banyak dari pengalaman masa lalu sebagai sumber daya yang akan dipergunakan mereformasi diri maupun menata konsep yang lebih aktual serta relevan. Semua aliran pemikiran yang ada akan mereka gali dan simpulkan jadi mana yang baik, dan mana yang buruk, sehingga mereka tidak akan memilih salah satu diantaranya tetapi berada diantara semua yang ada demi dunia yang lebih baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI