Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Gen Z Berselancar di Tengah Turbelensi Ideologi Dunia

24 September 2025   13:23 Diperbarui: 25 September 2025   07:49 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AFP/PRABIN RANABHAT via KOMPAS.com

Kenapa generasi milineal atau Gen Z cenderung menyukai aliran pemikiran sosialis revolusioner?

Pertanyaan itu semakin relevan diajukan ditengah peristiwa ditemukan beberapa buku beraliran sosialis dari kalangan muda yang diduga turut melakukan demonstrasi akhir Agustus 2025 lalu. Temuan itu bagaikan indikasi kalangan intelektual muda tengah gandrung melahap teori-teori aliran pemikiran kiri yang telah lama dijadikan musuh bersama yang menakutkan.

Apakah itu pertanda bahwa pemikiran sosialis revolusior yang kerap dikaitkan dengan komunisme tengah melanda kaum muda kekinian, dan apakah ini indikator aliran pemikiran itu bangkit kembali dari kondisi mati suri ?.

Runtuhnya tembok Berlin (1989), dan lahirnya kebijakan Glasnost dan Perestroika ala Mikhael Gorbachev yang kemudian menyebabkan Uni Soviet runtuh tahun 1991, ditanggapi oleh Samuel P Hutington sebagai pertanda berakhirnya perang dingin antara dua kutub Kapitalisme versus Komunisme. Sehingga pertentangan dimasa depan bukan lagi perang antar negara, melainkan sumber konflik selanjutnya adalah benturan peradaban (Clash of Civilizations), bukan benturan idiologi atau kepentingan ekonomi. 

Sejak itu, dipermukaan nampak secara kasat mata muncul asumsi bahwa komunisme tidak relevan lagi, alias telah terkubur mati. Kapitalisme kemudian jadi aliran pemikiran atau idiologi alternatif pilihan sesuai panggilan zaman. 

Lalu kenapa sekarang justru muncul trend meningkatnya minat kalangan anak muda menjadikan buku-buku sosialis revolusioner sebagai bahan referensi ?  

Buku yang sedang banyak diburu diantaranya Das Kapital-nya Karl Marx,  The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism karya Max Weber, dan Madilog serta Aksi Massa tulisan Tan Malaka, maupun buku berjudul  Pemikiran Karl Marx dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme Karya Romo Franz Magnis Suseno.

Jika memang kapitalisme sebagai aliran pemikiran yang tengah jadi penguasa dunia saat ini, semestinya kalangan Gen Z justru menggandrungi The Wealth of Nations-nya Adam Smith, atau bukunya David Ricardo maupun John Maynard Keynes.

Tapi itulah ciri khas kalangan Gen Z, mereka sebenarnya tidak kemana-mana tetapi ada diantara semua itu. Bukan memilih satu diantara berbagai aliran pemikiran itu, tetapi melahap semuanya bagaikan sebuah proses penziarahan pengetahuan untuk mencari kebenaran dan jalan terbaik.

Gen Z sesungguhnya tengah menjelajahi dunia yang kini bagaikan berada di tengah "turbelensi" aliran pemikiran dunia atau ideologi yang bergerak tidak sempurna, penuh guncangan dan pusaran yang bisa saja menimbulkan gejolak maupun kekacauan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun