Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Benarkah Kata Gibran Partai Politik Bukan Tumpuan Pemimpin Masa Depan?

6 Maret 2024   18:46 Diperbarui: 6 Maret 2024   19:06 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Rumah Pemilu

Gibran Rakabuming Raka calon wakil presiden pasangan Prabowo Subianto mengatakan, "Arah politik anak muda mencalonkan diri ke depan pada gerakan komunitas tanpa partai".  Sehingga menurutnya, partai politik bukan lagi tumpuan seorang calon terutama dari anak muda untuk mengikuti konstestasi demokrasi.

Alasannya, kedepan terutama anak muda ini arahnya ke social movement dan community based, sehingga tidak ada lagi calon ataupun tokoh mengalami ketergantungan kepada partai ujar Gibran saat bertemu relawan Bolone Mase, Jumat, 1/3/2024 di Solo.

Menarik dan merupakan ide baru penuh terobosan yang disampaikan oleh Gibran ini, namun sangat debatable. Selain pendapat yang lain dari yang lain, ide itu sangat mendegradasi makna dan fungsi sesungguhnya partai politik, dan mengingkari keberadaan partai politik yang selama ini mengantarkannya meraih jabatan politik.

Memang dalam pemilihan kepala daerah secara konstitusi memungkinkan melalui jalur independen untuk maju sebagai calon kepala daerah, dan untuk menjadi calon presiden maupun wakil presiden belumada peraturan yang memberikan peluang bagi calon independen.

Apakah Gibran dalam menyampaikan pendapatnya itu benar-benar ingin membuka peluang sebesar-besarnya bagi calon independen untuk mencalonkan diri sebagai pemimpin baik untuk kepala daerah maupun pimpinan negara?

Kalau memang itu niatnya boleh-boleh saja, apalagi di negeri demokarsi liberal saat ini, siapapun boleh menyampaikan ide, dan siapapun bisa merealisasikan idenya apalagi dia sebagai seorang pemimpin negara.  Keberuntungan itu telah pernah berpihak kepada Gibran, yaitu melalui keputusan Mahkamah Konstitusi yang memuluskan langkahnya sebagai calon wakil presiden dengan cara merubah konstitusi.

Jika suatu saat sebagai wakil presiden, maupun beruntung lagi terpilih jadi Presiden, Gibran ingin membuka ruang sebebas-bebasnya untuk calon independen itu hak dia merealisasikan ide-idenya.

Namun yang menjadi pertanyaan menarik diperbincangan dari apa yang disampaikan Gibran tersebut adalah "Apakah sudah sangat benar bahwa para generasi muda saat ini tidak membutuhkan lagi partai politik "?  Dan Apakah mereka menganggap partai politik tidak lagi untuk tetap dijadikan sebagai salah satu instrumen demokrasi dalam rangka memilih pemimpin?

Kalaupun itu yang generasi muda pikirkan, justru sangat baik  hal itu dijadikan sebagai bahan permenungan dan mengkritisi pelaksanaan Kepala Daerah lewat jalur independen selama ini. Secara konstitusi, khusunya untuk pemilihan kepala daerah sudah diberikan kesempatan lewat jalur independen. Lalu muncul pertanyaan sudah sejauh manakah efektifitas jalur independen menghasilkan pemimpin sesuai dengan harapan masyarakat selama ini.

Apakah rektrutmen calon pemimpin lewat jalur independen selama ini sudah meruapakan pilihan utama dibandingkan lewat jalur partai politik ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun