Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Antara Cinta dan Benci Ferdy Sambo Putri Candrawati

14 Februari 2023   04:03 Diperbarui: 14 Februari 2023   04:21 1596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : Kompas.Com / Kristianto Purnomo

Persis sehari menjelang perayaan hari kasih sayang atau Valentine Day, (Selasa, 13/2/2023) Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menjatuhkan Vonis hukuman kepada Putri Candrawaty yang dituduh ikut serta melakukan pembunuhan berencana bersama suaminya Ferdy Sambo terhadap Yosua Hutabarat.

Hukuman yang jauh lebih ringan dibandingkan hukuman mati yang dikenakan kepada Ferdy Sambo mantan pejabat tinggi Polri dengan pangkat terakhir bintang dua (Irjen).

Mungkin hanya karena faktor kebetulan saja pembacaan kedua vonis itu dilakukan Hakim menjelang Valentine Day. 

Namun pesan intrinsik yang terkandung dalam perayaan Valentine Day kiranya tetap ada menyelimuti hati kedua pasangan istri tersebut walau sedang dalam kondisi dirundung duka sangat mendalam karena memperoleh vonis hukuman teramat berat.

Justru itulah peristiwa paling tepat menguji kekuatan cinta yang mereka miliki masing-masing, karena cinta sejati semestinya tetap terpelihara dan diungkapkan disaat mengalami penderitaan, apalagi itu derita yang dirasakan secara bersamaan.

Putri Candrawati pasti sangat kecewa dan teramat sedih dikenakan vonis hukuman, tetapi ditengah kekecewaannya suaminya, orang yang dicintai memperoleh hukuman mati lebih berat dari dirinya, bahkan suaminya terancam dieksekusi mati mengakhiri hak hidup untuk bisa selalu bersamanya.

Kira-kira lebih kecewa mana  Putri Candrawati menanggapi kedua vonis hukum itu, lebih kecewa atas hukuman yang menimpa dirinya atau lebih kecewa karena bakal kehilangan suaminya yang terancam eksekusi mati ?

Pastinya kecewa untuk keduanya, dan semakin remuk redam hatinya mendengar suaminya diancam hukuman mati. Hal itu wajar dan semestinya dirasakan Putri Candrawati karena sesuai keputusan hukum pembunuhan terhadap Almarhum Josua Hutabarat dominan karena faktor alasan dari dalam diri Putri Candrawati sendiri yang kecewa dan tidak senang terhadap Josua (hakim tidak menyebut apa itu persisnya).

Alasan semula yang mengatakan ada unsur pelecehan seksual sama sekali tidak terbukti di pengadilan, dan dianggap tidak ada, maka faktor pendorong dominan karena perasaan tersinggung atau sakit hati dari Putri Candrawati, kemudian Ferdy Sambo juga mengalami hal yang sama sehingga dilakukan perencanaan pembunuhan.

Kalau lah memang benar karena aduan Putri Candrawati yang menyebabkan Ferdy Sambo merencanakan pembunuhan bukankah sesungguhnya Putri Candrawati pemicu utama terjadinya tragedi pembunuhan itu ? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun