Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Tren Ekonomi Indonesia di Tengah Selimut Awan Kelam Ekonomi Global

4 Januari 2023   23:43 Diperbarui: 11 Januari 2023   08:15 1914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI. Sejumlah lembaga dan pakar memproyeksi, perekonomian global akan masuk jurang resesi pada tahun depan. (via Kontan.co.id)

Beratnya perekonomian 2022 diperkirakan masih berlanjut mempengaruhi kondisi ekonomi global sepanjang tahun 2023. Kekuatiran atau pesimis terhadap kondisi perekonomian global ini telah diperlihatkan oleh beberapa lembaga internasional.

IMF memangkas proyeksi ekonomi global 2023 dari 4,4% pada forecast Januari, 3,2% pada April, dan menjadi 2,7% pada forecast Oktober. 

Sedangkan Fitch Ratings memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2023 dari 1,7% menjadi 1,4%, dan Moody's memproyeksi ekonomi global tahun 2023  hanya tumbuh 2,3%, menurun 2,7% dari pencapaian tahun 2022.

Ada beberapa faktor yang diperkirakan akan membebani pertumbuhan ekonomi global mulai dari ketatnya kebijakan moneter di sejumlah negara, perang Rusia-Ukraina, lonjakan inflasi, ancaman resesi, hingga melambatnya perdagangan global. 

Tingginya inflasi, serta kebijakan moneter ketat dikhawatirkan sebagai salah satu penyebab membawa perekonomian dunia akan memungkinkan jatuh ke jurang resesi.  Sehingga IMF memperkirakan dua pertiga ekonomi dunia akan berada di jurang resesi tahun 2023. 

Bahkan lebih detail lagi, Credit Suisse memperkirakan Eropa akan memasuki resesi pada kuartal IV-2022 hingga kuartal I- 2023. Sedangkan Bank of America memproyeksi ekonomi Amerika Serikat diprediksi akan mengalami resesi pada kuartal I-2023. 

Sentimen positif pertumbuhan ekonomi global diharapkan terjadi jika datang dari China, negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut memiliki peran kuat sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi dunia saat ini.

Sudah barang tentu Indonesia juga memiliki harapan besar terhadap pertumbuhan ekonomi China tahun 2023 karena Indonesia memperoleh  nilai ekspor ke China sangat besar, nilai tersebut berkontribusi sebesar 26,5% dari total ekspor Indonesia. 

Jika perekonomian China terguncang akan mengakibatkan penurunan nilai ekspor Indonesia ke China dalam jumlah sangat besar sehingga akan berimbas terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Inilah salah satu ketidak pastian yang dialami Indonesia di tengah perekonomian global saat ini dibawah naungan awan kelam bahkan terancam gelap. 

Oleh karena itu disaat banyak lembaga internasional memberi apresiasi terhadap perekonomian Indonesia, tidak dapat dipungkiri ancaman terhadap buruknya perekonomian global, terutama negara-negara tujuan ekspor Idonesia, berupa ancaman juga yang akan berimbas kepada Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun