Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Resesi Seks Cerminan Degradasi Arti Penting Perkawinan

15 Desember 2022   01:24 Diperbarui: 25 Desember 2022   13:45 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pernikahan. (sumber: SHUTTERSTOCK via kompas.com) 

Namun untuk menjaga kesakralan arti dan nilai perkawinan, persetubuhan dan melahirkan anak bukan merupakan tujuan satu-satunya.

Pemahaman sempit menganggap perkawinan identik hanya sebatas hubungan seksual dan melahirkan anak merupakan penyebab terjadinya degradasi makna perkawinan, dan merupakan salah satu alasan bagi sebagian kalangan memilih untuk menghindari pernikahan yang merupakan salah satu faktor utama timbulnya resesi seksual.

Oleh karena itu dibutuhkan refleksi ulang terhadap makna perkawinan untuk mencari pemahaman yang utuh bahwa sebuah perkawinan bukan hanya menyatukan dua tubuh. 

Perkawinan merupakan sarana menyatukan dua pribadi jadi satu, dilandasi oleh persatuan hidup dan kasih (communio vitae et amoris), serta mewujudkan kehidupan senasib sepenanggungan, atau kesenasiban dalam hidup (consortium totius vitae) untuk mencapai penyempurnaan perkawinan (CONSUMMATE THE MARRIAGE).

Perkawinan yang sempurna hanya dapat diperoleh jika perkawinan itu dipandang sebagai tanda persekutuan cinta yang sempurna (Consummate Love).  

Perkawinan yang dilandasi oleh cinta akan menjadikan persetubuhan (consummatum) dipandang sebagai hubungan suami istri yang bersatu secara intim dan murni bernilai luhur.

Hubungan suami istri yang tidak dilandasi oleh cinta akan menjadikan ikatan perkawinan itu dipandang sebatas hubungan phisik belaka, dan mengabaikan arti cinta yang berarti perasaan kasih sayang yang dimiliki seseorang dalam menjalin suatu hubungan, seperti perasaan ingin menguatkan, melindungi, serta tumbuh ke arah yang lebih baik.

Hanya lewat hubungan yang dilandasi oleh kesempurnaan cintalah maka tercapai perkawinan yang sempurna, dan hanya melalui perkawinan yang sempurna dapat diperoleh hubungan seksual yang sempurna.

Kecenderungan semakin tingginya resesi seks akhir-akhir ini merupakan sebuah indikator melemahnya kemampuan sebagian orang untuk mengekpresikan cinta sempurna (Consumate Love) sebagaimana yang disebut Robert Sternberg dalam teori cintanya dalam makalah berjudul "A triangular theory of love" (1986).

Stenberg menyebut cinta yang sempurna hanya dapat terwujud bila dalam interaksi antara seseorang dengan orang lain dilandasi oleh terpenuhinya tiga unsur cinta, yaitu Intimacy, Passion dan Commmitment. 

Bila satu saja dari komponen itu tidak ada, maka tidak akan terwujud cinta yang sempurna itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun