Mohon tunggu...
Murda Sulistya
Murda Sulistya Mohon Tunggu... profesional -

life long learner

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jika si Kecil Alergi Susu Sapi

22 Juli 2015   13:51 Diperbarui: 4 April 2017   16:16 12777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="http://health.detik.com"][/caption]

Makanan terbaik buat bayi adalah ASI (Air Susu Ibu). Namun untuk beberapa kasus karena ASI dari sang ibu tidak keluar, maka si bayi diberikan susu formula. Susu formula ialah adalah susu yang dibuat dari susu sapi atau susu buatan yang diubah komposisinya hingga dapat dipakai sebagai pengganti ASI. Alergi susu merupakan kasus alergi yang paling sering terjadi pada bayi dan anak-anak. Alergi susu biasa terjadi pada susu yang berasal dari hewani. Alergi terjadi dikarenakan bayi dan anak-anak mempunyai sistem daya tahan tubuh yang masih rendah dan sistem pencernaan yang belum berkembang dengan sempurna. Alergi susu biasanya terjadi saat sistem daya tahan tubuh bayi menganggap bahwa kandungan protein pada susu sapi sebagai zat yang berbahaya. Sistem kekebalan tubuh bayi akan melawan protein yang terdapat dalam susu sapi sehingga gejala-gejala reaksi alergi pun akan muncul.

Reaksi yang muncul akibat bayi dan anak-anak alergi susu formula:

  • Di kulit: terjadi kemerahan
  • Di saluran pernafasan: batuk tidak sembuh-sembuh, sesak nafas
  • Di saluran pencernaan: muntah, diare, kolik

[caption caption="http://www.kadobunda.comreaksi alergi berupa kemerahan (http://www.kadobunda.com)"]

[/caption]

Alergi susu sapi ini patut dicurigai jika bayi atau anak-anak yang sumber utama makanannya masih mengandalkan susu, dan mereka mengalami gejala di atas secara berulang-ulang (tidak sembuh-sembuh). Kini telah diketahui bahwa alergi ini terjadi terhadap komponen protein susu, khususnya adalah casein. Susu sapi mengandung protein casein dalam jumlah besar, dan whey (laktoserum) lebih sedikit. Casein dan Whey merupakan protein utama pada susu.

Solusi terhadap alergi ini dapat dilakukan dengan mengganti merek susu, dengan keterangan:

  1. Mengurangi risiko alergi, dengan memilih susu dengan protein yang sudah terhidrolisa sebagian. Contoh: Enfamil A+ HA; Enfamil A+ Gentle Care
  2. Mengurangi risiko alergi, dengan memilih susu dengan sumber protein nabati sebagai pengganti hewani yaitu isolat keledai
  3. Mengatasi alergi secara tuntas, dengan memilih susu dengan protein yang sudah terhidrolisa penuh. Contoh: Nutramigen, Pregestimil
  4. Mengatasi alergi secara tuntas, dengan memilih susu yang sudah menggantikan proteinnya dengan 100% asam amino non-alergenik (bukan hipo-alergenik) 100%. yang Contoh: Neocate

Protein soya tidak dapat menghilangkan risiko alergi hanya mengurangi risiko alergi. Sebagian bayi dan anak-anak yang alergi susu sapi masih alergi dengan susu soya. Jika ingin mengatasi alergi secara tuntas maka bisa diganti dengan susu yang proteinnya sudah terhidrolisa penuh atau yang proteinnya dengan 100% asam amino non-alergenik, seperti yang disebutkan di atas. Untuk Ibu bayi yang susah mengeluarkan ASI harusnya mencoba untuk breast pump (pompa ASI) agar merangsang lagi hormon prolaktinnya. Prolaktin berfungsi dalam meningkatkan produksi ASI. Sebagian besar hormon prolaktin akan berada di dalam darah kurang lebih 45 menit setelah penyusuan dan kadar tertinggi prolaktin terjadi sekitar 30 menit setelah mulainya penyusuan, jadi hormon ini akan memastikan produksi serta ketersediaan ASI untuk penyusuan berikutnya.

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun