Mohon tunggu...
Dasuki Raswadi
Dasuki Raswadi Mohon Tunggu... Jurnalis - jurnalis

Dasuki Raswadi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Opera Van Bukateja Iringi Launching Wisata Desa

1 Desember 2019   07:10 Diperbarui: 1 Desember 2019   07:13 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah tuntas proses pembangunan area Wisata Sawah Batu Desa Bukateja Kec. Balapulang,tahap pertama.  Bupati Tegal Hj. Umi Azizah Sabtu (30/11/2019) melaunching wisata desa wisata ini. Komponen masyarakat Desa Bukateja telah bergotong-royong untuk mempersiapkan acara peresmian ini. Launching Wisata Sawah Batu Bukateja sendiri terbagi dalam 3 bagian acara besar, yakni: Kirab Budaya, Opera Van Bukateja dan Opening Pasar Sawah Batu Bukateja.

Kirab Budaya  digelar pukul 14.00 WIB, diawali dengan kegiatan berdoa bersama di makam Mbah Megantara, pendiri Desa Bukateja, yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan kirab budaya, yaitu pawai budaya mengarak gunungan buah-buahan dan sayuran sebagai simbolik ungkapan rasa syukur.

Adapun  rute kirab berawal dari Makam Mbah Megantara sampai ke lokasi Sawah Batu. Sesampai di lokasi sawah batu, warga  makan bersama dengan sebelumnya diawali dengan pembacaan mocopat dan doa bersama dipimpin sesepuh dan pemuka agama.

Puncak dari acara launching Wisata Sawah Batu Bukateja adalah performance seni budaya di malam harinya yang dimulai pukul 19.30 WIB, dengan bentuk kegiatan teater tradisional kontemporer yang diberi tajuk " Opera Van Bukateja", yang mengangkat judul cerita: "Rasa Adi Ning Jagad".

Opera Van Bukateja memang terinspirasi dari acara televisi Opera Van Java, yang tentu saja dikemas sesuai kondisi lokal Kabupaten Tegal, khususnya Desa Bukateja, dengan bernafaskan nilai-nilai sejarah dan edukasi, namun tetap dibawakan dalam suasana yang jenaka dan menghibur.

Opera Van Bukateja dengan judul "Rasa Adi Ning Jagad" mengangkat sebuah cerita tentang sejarah Desa Bukateja dengan tokoh sentralnya yaitu Mbah Megantara, seorang prajurit dan pejuang yang memiliki kekerabatan silsilah dari Bathara Katong, pendiri kabupaten Ponorogo.


Bathara Katong merupakan keturunan dari Prabu Brawijaya V (Raja Majapahit) dengan Putri Campa (salah seorang selir utama yang beragama Islam), dan menjadi utusan Kesultanan Demak untuk menyebarkan Islam di Ponorogo.

Dalam perjalanan perjuangan dan pengabdiannya, sampailah Mbah Megantara di bumi Bukateja yang dulunya masih berupa hutan belantara, yang kemudian dibukalah hutan tersebut dan menjadi cikal bakal Desa Bukateja hari ini.

dokpri
dokpri
Opera Van Bukateja "Rasa Adi Ning Jagad" disutradarai oleh Jimmy HC, seniman kontemporer berbakat dari Tonjong Brebes. Sementara yang akan menjadi dalang dalam Opera van Bukateja iini adalah Ki Dalang Carito, dalang senior Kabupaten Tegal dari Desa Karanganyar Kecamatan Kedungbanteng, yang banyak disebut-sebut sebagai penerus Wayang Santri Ki Enthus Susmono.

Tata musik dalam Opera van Bukateja digarap oleh Herry Slumpring dan Suyip Slumpring, seniman berbakat dari Desa Cempaka Bumijawa, yang didukung oleh grup gamelan Laras Mudha Bukateja pimpinan Ilman Maulana Syahbini, grup hadrah Irsyada Bukateja, grup koor dan qasidah Jamiyah Amaliyah, grup terbang Jawa Toha dan kawan - kawan, penari dari SDN 01 dan SDN 02 Bukateja, Formalitas Band Bukateja, serta grup drum band MTs Darul Muttaqin Bukateja.

Selain diisi oleh pemeran lokal dari pemerintah desa, Pokdarwis, maupun warga desa Bukateja, terdapat bertabur pemeran bintang tamu Opera Van Bukateja, antara lain Bupati Tegal Dra. Hj. Umi Azizah, Bung Tewe Slawi FM, Tri Andri PN (Ketua Hidora), Kades Bukateja, Camat Balapulang, Grup Amoeba Ethnic Desa Cempaka, dan band unik: Tebar Sae Band (Tegal Banyuwangi Seduluran Selawase), yang beranggotakan Imam Joend (vokalis, pencipta lagu dari Balapulang), DR Agus Wibowo (gitaris, Dekan Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal), Tegar (drummer dari Slawi), Tedjo Bachtiar (pemain keyboards, dari Hidora Banyuwangi), Adriana Maria Olarte (pemain bass, volunteer Hidora dari Colombia, Amerika Selatan), dan Danny Gendon (gitaris dari Desa Bukateja).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun