Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal Profil Singkat 8 Pahlawan Nasional pada Gambar Uang Kertas Baru

18 Agustus 2022   17:38 Diperbarui: 18 Agustus 2022   18:12 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Utama Uang Kertas Baru (Foto: Kompas.com)

Presiden Jokowidodo secara resmi telah menetapkan 8 pahlawan nasional sebagai gambar utama pada uang kertas Indonesia. Penetapan ini tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 13 Tahun 2022, yang diteken pada tanggal 6 Juli 2022 tentang Penetapan Gambar Pahlawan Nasional Sebagai Gambar Utama Bagian Depan Rupiah Kertas Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Jokowi menegaskan bahwa penggunaan gambar dan nama pahlawan nasional tersebut telah mendapatkan persetujuan dari ahli waris masing-masing pahlawan nasional.

Kamis (18/8/2022), Bank Indonesia meluncurkan tujuh pecahan uang rupiah kertas tahun emisi 2022. Berikut ini adalah daftar nama dan nominal uang yang digunakan sebagai gambar pahlawan nasional:

1. Tjut Meutia sebagai gambar utama uang kertas pecahan Rp. 1.000
2. Mohammad Hoesni Thamrin sebagai gambar utama uang kertas pecahan Rp. 2.000
3. Dr. K.H Idham Chalid sebagai gambar utama uang kertas pecahan Rp. 5.000
4. Frans Kaisiepo sebagai gambar utama uang kertas pecahan Rp. 10.000
5. Dr. G.S.S.J Ratulangi sebagai gambar utama uang kertas pecahan Rp. 20.000
6. Ir. H. Djuanda Kartawidjaja sebagai gambar utama uang kertas pecahan Rp. 50.000
7. Dr. (H.C) Ir Soekarno dan Dr. (H.C) Drs. Mohammad Hatta, sebagai gambar utama uang kertas pecahan Rp. 100.000

Profil Singkat 8 Pahlawan Nasional pada Gambar Uang Kertas Baru

Berikut adalah profil singkat dari kedelapan Pahlawan Nasional yang sudah diabadikan dalam gambar uang kertas Indonesia:

1. Tjut Meutia

Tjoet Nyak Meutia lahir di Aceh pada tanggal 15 Februari 1870. Ia meninggal pada tanggal 24 Oktober 1910 dan dimakamkan di Alue Kurieng, Aceh. Tjoet Njak Meutia bertempur melawan Belanda bersama dengan suaminya Teuku Tjik Tunong. Tjoet Meutia ditetapkan sebagai pahlawan nasional Indonesia pada tahun 1964, berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 107/1964.

2. Mohammad Hoesni Thamrin

Mohammad Hoesni Thamrin lahir di Weltevreden, (sekarang Jakarta), pada tanggal 16 Februari 1894. Thamrin memiliki ibu dari Indonesia, yakni orang Betawi, sedangkan ayahnya adalah seorang Belanda. Sejak kecil ia dirawat oleh pamannya dari pihak ibu karena ayahnya meninggal, maka ia tidak menyandang nama Belanda. 

Mohammad Husni Thamrin merupakan seorang politisi era Hindia Belanda.  Mohammad H. Thamrin dikenal sebagai salah satu tokoh Betawi yang pertama kali menjadi anggota Volksraad (Dewan Rakyat) di Hindia Belanda (Indonesia), mewakili kelompok Inlanders (pribumi).

3. Dr. K.H Idham Chalid

Idham Chalid lahir di Satui, bagian tenggara Kalimantan Selatan, pada tanggal 27 Agustus 1921. Dr. K. H. Idham Chalid adalah tokoh bangsa, tokoh agama, tokoh organisasi besar Islam Nahdlatul Ulama dan juga deklarator sekaligus pemimpin Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Bahkan KH. Idham Chalid tercatat sebagai pimpinan atau ketua Tanfidziyah Nahdlatul Ulama terlama dalam sejarah NU dari periode 1956-1984. 

Idham Chalid sangat fasih dalam bahasa Jepang sehingga membuat Dai-Nipon sangat kagum kepadanya. Mereka juga sering meminta Idham untuk menjadi penerjemah dalam beberapa pertemuan dengan alim ulama. 

Dari situlah ia mulai mengenal dengan para tohoh ulama NU. Idham Chalid diangkat menjadi pahlawan nasional pada tanggal 7 November 2011, sesuai dengan Keputusan Presiden No. 113/TK/Tahun 2011.

4. Frans Kaisiepo

Frans Kaisiepo merupakan orang asli Papua, kelahiran 10 Oktober 1921, tepatnya di Wardo, Biak. Frans Kaisiepo merupakan Gubernur Irian Barat pada 1964 hingga 1973. Sejak muda, Kaisiepo sudah dikenal sebagai aktivis gerakan kemerdekaan Republik Indonesia di wilayah Papua. Ia berjuang untuk menyatukan wilayah Irian ke pangkuan Indonesia. 

Impiannya ini terbayar dengan msauknya Irian sebagai Propinsi dari negara Indonesia pada tahun 1969. Beliau dianugerahi Pahlawan Nasional pada tahun 1993, disertai penganugerahan Bintang Maha Putera Adi Pradana Kelas II, sesuai Kepres No.077/TK/1993.

5. Dr. G.S.S.J Ratulangi

Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi lahir di Tondano (Sulawesi Utara) pada tanggal 5 November 1890 dan wafat pada tanggal 30 Juni 1949. Ia lebih dikenal dengan Sam Ratulangi. Tokoh multidimensional ini dikenal karena banyak jasanya. 

Salah satu diantaranya adalah ia berusaha menghapus sistem kerja paksa dimana sistem tersebut membuat masyarakat Minahasa sangat menderita. Ratulangi kemudian membuka transmigrasi ke Minahasa Selatan, ketika menjabat sebagai sekretais Dewan Minahasa, pada tahun 1924-1927. Sam Ratulangi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada tanggal 5 November 1961, melalui Keputusan Presiden No.590.

6. Ir. H. Djuanda Kartawidjaja

Ir. H. Raden Djoeanda Kartawidjaja, lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada tanggal 14 Januari 1911. Beliau terpilih menjadi Perdana Menteri Indonesia ke-10, sekaligus perdana manteri terakhir, menggantikan Ali Sastroamidjojo (1957-1959). 

Saat menjabat sebagai Perdana Manteri, ia mencetus sebuah deklarasi yang dikenal dengan Deklarasi Djoeanda. Dalam deklarasi tersebut ditegaskan bahwa Indonesia mempunyai corak tersendiri sebagai negara kepulauan, juga menentang ketentuan ordonansi 1939 yang dianggap dapat memecah belah keutuhan NKRI. Djoeanda dianugerahi pahlawan Nasional pada tahun 1963, nerdasarkan SK Presiden RI Nomor 244/1963.

7. Dr. (H.C) Ir. H. Soekarno

Ir. H. Soekarno yang memiliki nama lahir Koesno Sosrodihardjo, lahir di Surabaya, pada tanggal 6 Juni 1901. Sejak muda presiden pertama Indonesia ini sudah aktif bergabung dalam kegiatan organisasi kepemudaan, Tri Koro Darmo yang dibentuk sebagai organisasi dari Budi Utomo. 

Beliau merupakan tokoh perjuangan yang sanat berjasa dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajah. Ia adalah bapak Proklamator RI yang kemudian menjadi Presiden mulai tahun 1945-1967. Soekarno dianugerahi Pahlawan Nasional pada tanggal 7 November 2012, berdasarkan Keputusan Presiden No.83/TK/Tahun 2012.

8. Dr. (H.C) Drs. Mohammad Hatta

Mohammad Hatta, lahir pada tanggal 12 Agustus 1902, di Bukittinggi-Sumatera Barat. Kipranya di bidang politik diawali dengan bergabungnya ia ke organisasi Jong Sumatranen Bond Region Padang, yang memiliki jabatan sebagai bedahara. 

Bung Hatta juga pernah mengatur majalah Hindia Putera yang kemudian berganti nama menjadi Indonesia Merdeka, pada tahun 1024. Mohammad Hatta kemudian menjadi Wakil Presiden Pertama Indonesia, mendampingi Soekarno. Mereka memiliki peran sentral dalam memperjuangkan kemerdekaan dari tangan penjajah, sekaligus memproklamasikannya pada tanggal 17 Agustus 19945. 

Mohammad Hatta dianugerahi Pahlawan Nasional pada tanggal 7 November 2012, berdasarkan Keputusan Presiden No.84/TK/Tahun 2012.

*)Dari berbagai sumber

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun