Karena pada hari ini, 21 Agustus 2019, tepatnya 50 tahun lalu, ketika pada hari Kamis, tanggal 21 Agustus 1969 dalam siaran pukul 9.30 pagi waktu setempat, radio Israel secara resmi mengumumkan suatu peristiwa yang sangat mengayat hati, bahwa masjid Aqhsa telah terbakar .
Nyala api kebakaran itu sendiri terjadi kira-kira pukul 7.15 waktu setempat. Kurang lebih dua jam sebelum radio itu menyiarkannya.
Sejak peristiwa itu lahir Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang mula-mula sebagai jawaban atas tindakan Israel membakar masjid Aqsha. Dalam hal ini, negara Irak ikut menjadi anggota.
Irak juga dikenal sebagai negara yang terjun langsung dan ikut bertempur bersama negara Arab lainnya, yaitu Lebanon, Suriah, Mesir, Jordania dan Arab Saudi, sehari setelah kelompok Yahudi mendeklarasikan berdirinya negara Israel pada 14 Mei 1948.
Pada tanggal 15 Oktober 1948, ke-enam negara tersebut menyerang negara Israel yang baru saja berdiri itu. Tetapi perang ini dimenangkan Israel yang sudah tentu dibantu sekutu dekatnya dalam masalah persenjataan, yaitu Amerika Serikat.
Bahkan sekarang situasi di Timur Tengah semakin memanas. Presiden Amerika Serikat sekarang ini, Donald Trump terang-terangan telah menyatakan Jerusalem adalah ibukota Israel dan secara diam-diam mendukung pembangunan pemukiman baru di Tepi Barat. Sebelumnya Israel juga telah meruntuhkan rumah-rumah warga Palestina di Jalur Gaza.
Kelihatannya semakin banyak warga Palestina meninggalkan tanah airnya. Sepertinya kita bisa mengatakan, dulu warga Yahudi yang jadi pengembara. Apakah sekarang yang akan jadi pengembara, warga Palestina, penduduk yang memang sudah menetap di wilayah itu ?