Mohon tunggu...
Darwono Guru Kita
Darwono Guru Kita Mohon Tunggu... profesional -

**************************************** \r\n DARWONO, ALUMNI PONDOK PESANTREN BUDI MULIA , FKH UGM, MANTAN AKTIVIS HMI, LEMBAGA DAKWAH KAMPUS JAMA'AH SHALAHUDDIN UGM, KPMDB, KAPPEMAJA dll *****************************************\r\n\r\n\r\n\r\n\r\nPemikiran di www.theholisticleadership.blogspot.com\r\n\r\nJejak aktivitas di youtube.com/doitsoteam. \r\n\r\n\r\n*****************************************\r\n\r\nSaat ini bekerja sebagai Pendidik, Penulis, Motivator/Trainer Nasional dan relawan Pengembangan Masyarakat serta Penggerak Penyembuhan Terpadu dan Cerdas Politik Untuk Indonesia Lebih baik\r\n*****************************************

Selanjutnya

Tutup

Politik

Agar Indonesia Berubah

25 Maret 2014   18:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:30 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jauh sebelum sebuah partai mengkampanyekan bahwa untuk berubah kita harus mengubah pilihan penulis telah mengkampanyekan "BEDOL SENAYAN"  bahkan kami bentuk "BEDOL SENAYAN COMMUNITY" sebab 90 % Caleg Incumben sangat potensial membuat status quo, sangat potensial menghadang perubahan yang diinginkan yakni keterpihakan kepada rakyat. Hal ini dikarenakan para Incumbent ini telah menikmati indahnya membela neoliberal, pemilik modal global yang berarti berpesta diatas kesedihan saudara sebangsanya, dan untuk memperpanjang pestanya mereka akan berusaha terpilih kembali dengan menghalalkan segala cara. Tampil laksana dermawan tulus dan pencitraan sebagai orang yang berpihak pada rakyat adalah jurus paling lazim dilakukan para bunglon ini.

Bahkan dengan tidak malu-malu "maling berteriak maling" sehingga rakyat dibingungkan apakah mau memilih pembohong, maling, penculik, pembunuh, bajing loncat, Kucing garong atau kucing dalam karung. Padahal ketepatan pilihan rakyat itulah sesyngguhnya yang menentukan perubahan Indonesia nantinya. Rakyat yang terjebak pada pencitraan sesaat para bunglon dapat menanggung resiko dalam jangka panjang, tidak sekedar 5 tahun ke depan. Hal ini dikarenakan meski masa kerja 'pemimpin atau wakil salah Pilih" itu hanya 5 tahun, namun dampaknya bisa berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus tahun.

Kontrak-kontrak jangka panjang pertambangan, kehutanan, maupun sumber-sumber strategis lain yang umurnya bisa 25 - 100 tyahun yang dibuat pemimpin yang berp[raktek sebagai "sales man/sales girl" dari multi nasional cprporation (MNC) maupun lembaga-lembaga keuangan internasional, dengan nilai nominal komisi yang bisa menjamin 7 keturunannya adalah salah satu bukti yang kita rasakan. Sepak terjang Soeharto dan pendukung Orde Baru yang "madunya dinikmati" Soeharto dan kroninya, dampaknay masih terasa sampai saat ini. Demikian juga apa yang dilakukan oleh Rezim SBY. Sebagai contoh, apa yang telah menjadi inisiatif SBY dengan menyelenggarakan Perdagangan Bebas Serktor pertanian, dampaknya akan terus berlkelanjutan tidak hanya pada petani tetapi pada pertehana pangan secara keseluruhan.

Dalam sekala DKI, pemberian izin pembangunan berbagai pusat perbelanjaan dan hunian mewah pada daerah  resapan dengan berbagai imbalannya, dampaknya akan terus dirasakan oleh masyarakat bebelum ada daerah resapan baru. Oleh karenanya penulis mengusulkan, harus ada perubahan dalam menentukan wakiol dan pemimpin jakarta. jakarta tidak sekedar membutuhkan Gubernur yang berana membereskan masyarakat kecil, pemukiman kumuh di daerah bantaran sungai, nemun lebih daeri itu, Jakarta memerlukan seorang gubernur yang berani "membereskan mall, mension dll" yang berdiri di atas tanah yang tidak sesuai peruntukannya.

Analog dengan DKI, maka brebagai karut marut penyelenggarakan pemerintahan yang berakhibat timbulnya berbagai penyelewengan dan ketidak nyamanan bernegara, yang terjadi di Indonesia memerlukan putra-putra bangsa yang memiliki karakter berani menegakkan kebenaran, amar ma;ruf nahi munkar dan mampu membangun sistem kenegaraan yang diperlukan

Tiga tahapan bagi Indonesia jaya dapat penulis ajukan sebagai : Tahapan pembenahan Sistem, Tahapan penguatan dan tahapan keunggulan. Tiga tahapan perubahan Indonesia ke depan tentui memiliki karakteristik pemimpin yang dibutuhkan. SREbagai seorang dengan latar belakang medis, penulis selalu berfikir resep apa untuk mengatasi penyakit apa.

Pada tahapan Pembenahan Sistem, dimana tahapan ini putra=putri terpilih bangsa indonesia harus mengevaluasi, memperbaiki dan mengkomposisi system pembangunan nasional yang sesuai dengan amanah proklamasi, diperlukan wakil-wakil rakyat yang berani berhadapan dengan pemilik-pemilik modal yang akan terganggu kepentingannya. caleg-caleg yang dibiayai oleh para investor politik, MNC (muti nasional Corporation), jaringan kapitalisme global, derngan tampilan dana kampanye dan siap membeli suara dengan stock modal luar biasa atau yang pada tulisan lalu kami sebut sebagai Caleg/partai Mitra Neolib, tidak mungkin akan dapat melakukan hal ini.

Ketepatan  Rakyat memilih caleg-caleg yang terbebas dari kontaminasi kekuatan "kolonialisme  modern" sangat menentukan langkah berikutnya dalam memilih Pimpinan yang bisa melalulan pembenahan sistem pemerintahan, sitem kelembagaan, sistem hukum dan lain-lain sebagai syarat mutlak melakukan berbagai upaya penguatan untuk menjadikan Indonesia Jaya dan Unggul. Olewh karenanya sumbangsih seluruh komponen bangsa, pemuda, intelektual, ulama, tokoh cendikia, mass media, sosial media dll dalam melakukan gerakan Cerdas Politik Untuk Indonesia lebih baik perlu diefektifkan dengan semakin dekatnya hari pelaksanaan pileg.

Jika pada pileg 2014 ini dimenangkan oleh caleg-caleg milik rakyat, dan dapat mengalahkan caleg-caleg konglemerat khianat, maka hal itu dapat menjadi modal dalam memilih pimpinan nasional milik rakyat juga. Memang, hampir semua capres/cawapres akan mengklaim dekat rakyat sebagai "promosi kecap nomor satu", namun kembali pada komitmen perubahan bertahap yang kita lekukan, maka bangsa Indonesia harus dapat memilih Presiden dengan kapasitas dan kapabilitas ahli dalam bidang sistem kenegaraan dan pemerintahan sebagai fondasi perbaikan bangunan di atasnya.

Dalam konteks ini, Profesor. DR. Yusril Ihza Mahendra SH. MH capres dari Partai Bulan Bintang , sebagai ahli hukum tata negara yang telah menerima amanat dari persatuan para Raja, Sultan dan Pemangku Adat seluruh Nusantara dengan gelar Sri Narendra Dyah Balitong Asysyaif ad addin wa Addaulah, adalah figur yang direkomendasikan. Tekad perbaikan sistem yang lebih memungkinkan Indonesia menjadi jaya hanya dalam i kali jabatan presiden (5 tahun) ke depan sangat layak mendapat apresiasi.

Bila fondasi menuju perubahan Indonesia yang jaya terbangun kokoh, maka tahapan selanjutnya akan lebih ringan. Pada tahapan berikutnya diwarnai dengan penguatan bernbagai sektor kehidupan terutama kesejahteraan dan pemerataan pemakmuran. Pada tahapan ini diperlukan fogur pemimpin yang mempu mengembangkan sistem ekonomi dan sosial yang sesuai amanah peroklamasi. Memang banyak figur-figur ekonomi bisnis, ekonomi mikro maupun makro, yang dikatagorikan hebat dalam penilaian "ekonomi kapitalis". Tokoh-tokoh muda yang dipromosikan saat ini lebih cenderung memiliki karakteristik ekonom kapitalis/Neoliberalis, untuk tahapan ke dua, kita masih memiliki 5 waktu ke depan untuk menilai, mengevaluasi dan memilih pemimpin kita yang sesuai dengan tahapan perubahan yang kita inginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun