Mohon tunggu...
Darwono Guru Kita
Darwono Guru Kita Mohon Tunggu... profesional -

**************************************** \r\n DARWONO, ALUMNI PONDOK PESANTREN BUDI MULIA , FKH UGM, MANTAN AKTIVIS HMI, LEMBAGA DAKWAH KAMPUS JAMA'AH SHALAHUDDIN UGM, KPMDB, KAPPEMAJA dll *****************************************\r\n\r\n\r\n\r\n\r\nPemikiran di www.theholisticleadership.blogspot.com\r\n\r\nJejak aktivitas di youtube.com/doitsoteam. \r\n\r\n\r\n*****************************************\r\n\r\nSaat ini bekerja sebagai Pendidik, Penulis, Motivator/Trainer Nasional dan relawan Pengembangan Masyarakat serta Penggerak Penyembuhan Terpadu dan Cerdas Politik Untuk Indonesia Lebih baik\r\n*****************************************

Selanjutnya

Tutup

Politik

PBB Nomor 19, Kode Digital Ilahiah ?

8 Maret 2018   15:16 Diperbarui: 8 Maret 2018   15:22 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah melalui perjuangan berliku,  Partai Bulan Bintang yang saat ini berulang tahun ke 19 mendapatkan urutan nomor peserta pemilu 2019 dengan nomor 19. Kontan saja warga Partai Bulan Bintang yang senantiasa berlandaskan pada al Quran dan as Sunah dalam gerak perjuangannya, menghubungkan peristiwa tersebut dengan  Firman Allah SWT  pada Surah al-Mudathir (74) ayat 30 yang artinya  "Di atasnya ada sembilanbelas (malaikat penjaga). Ayat ini menjelaskan ayat sebelumnya yakni  ayat 29 yang artinya  "Neraka Saqar adalah pembakar kulit manusia." Yang dipahami sebagai  neraka Saqar itu dijaga oleh 19 malaikat yang diketuai oleh Malaikat Malik.

Sebagaimana pemahaman kita seua terkait denga "di atasnya ada sembilan belas" yang "penuh misteri" , deretan angka 19 yang menyertai lolosnya  PBB menjadi peserta Pemilu 2019 pun menimbulkan pertanyaan retoris "ada apa dengan PBB dan Indonesia terkait deretan angka 19 itu ?` Apakah ini sebuah kode ilahiah bagi kita semua bangsa Indonesia ? . Untuk melihat keterkaitan bilangan 19 sebagai "kode digital ilahiah" penulis mencoba memaparkan tulisan pendek ini. 

Tentu saja , untuk memahami ayat ke 30 dar Surat al Mudatsir tersebut, kita melihat Asbabun Nuzul ayat 30.  "Diriwayatkan dari sahabat Al Barra bahawa serombongan orang Yahudi pernah bertanya kepada sebagian sahabat Nabi SAW tentang penjaga-penjaga Neraka Jahanam. Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui". Kemudian turunlah Jibril kepada Rasul menerangkan tentang apa yang mereka tanyakan itu seperti dalam ayat ke-30 ini. 

Lanjutan  ayat dari QS al mudatsir  ayat 31 nya adalah  "Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia." Asbabun Nuzul ayat 31 : Ibnu Ishaq r.a menerangkan, bahawa ayat ini diturunkan berkenaan dengan Abu Jahal yang suatu kali berkata : "Wahai kaum Quraisy, Muhammad mengatakan , tentera Allah yang akan menyeksa kalian di neraka ada sembilan belas (19) , sedangkan jumlah kalian sangat banyak. Apakah 100 orang dari kalian tidak mampu mengalahkan satu dari mereka? 

Dalam ayat-ayat yang lalu Allah SWT telah menjelaskan tentang kehebatan Neraka Saqar sebagai balasan bagi orang yang menuduhkan bahawa al-Quran itu ciptaan manusia, yang dijaga oleh 19 malaikat. Maka pada ayat ini dan selanjutnya ditegaskan pula bahawa jumlah yang 19 malaikat itu hanyalah merupakan pengawal bagi orang yang kafir. Tetapi bagi orang yang beriman keterangan serupa itu akan menambah keimanannya. Ayat-ayat selanjutnya mengatakan Saqar itu sebagai bencana besar untuk peringatan bagi manusia.

Pada permulaan ayat ini Allah menegaskan bahwa petugas yang diangkat oleh Allah untuk mengurus urusan neraka dan memberikan seksaan kepada penghuninya adalah para malaikat. Para malaikat itulah yang diberi kepercayaan mengatur dan mengawasinya. Mereka adalah makhluk Allah yang hebat dan perkasa dan bertindak atas perintah Allah.

Tentu saja pernyataan  jumlah mereka yang sedikit itu (19 orang) dibandingkan dengan begitu luas neraka yang tiada bertepi yang harus mereka awasi serta puluhan juta bilangan jin dan manusia yang mengisinya, hanyalah sekadar ujian dan cubaan bagi golongan yang tidak percaya. Sehingga mereka berkata dengan lancangnya; sanggup berkelahi dengan malaikat seperti ucapan Abu Jahal di atas. Dengan sengaja Allah menyebutkan jumlah yang sedikit itu agar semakin sombong orang kafir itu, sehingga berlipat ganda pula pembalasan yang harus mereka terima.

Sebagai mana lazimnay Dalam kehidupan sehari-hari untuk keperluan yang sangat penting, digunakan sebagai pengenal/identitas  keaslian seseorang. Dengan menandatangani suatu dokumen, atau dengan memberikan cap sidik jari kepada suatu dokumen, maka dapat dipastikan apakah memang dokumen tersebut disetujui oleh kita atau bukan. Dan kita sekarang juga mengenal yang disebut peta genetik dengan tes DNA yang dikenal untuk memecahkan rahasai.

Pada era digital, terkait dengan ilmu komputer kita mengenal apa ada yang dinamakan checksum atau CRC. Mungkin kita pernah men-zip men-rar suatu file atau folder dikomputer. Ketika kita membuka suatu file zip atau rar, kadang-kadang kita memperoleh error "checksum CRC error". Itu artinya file zip atau rar kita corrupt, ada yang mengubah isi file tersebut, sehingga file tersebut dianggap tidak asli lagi dan akhirnya tidak bisa dibuka.

Sementara itu  dalam dunia  fotografi,  kita mengenal ada yang dinamakan watermark, seperti memberikan "tanda tangan" terhadap foto yang kita ambil, sehingga dapat dibuktikan keasliannya bahwa itu adalah hasil jepretan kita. Allah, di dalam Al-Quran, ternyata memberikan pendeteksi keaslian (checksum) semacam ini. 

Bahkan Allah secara spesifik memberikan kuncinya kepada manusia dalam surah Al-Muddatstsir ayat 30 yakni "diatasnya sembilan belas" dimana  kita yakini bahwa  bilangan 19 Dan Kode Rahasia Al-Qur'an, mari sama-sama belajar tentang perumpamaan bilangan 19 yang Allah berikan di dalam kitab suci Al-Qur'an, yang ternyata 19 adalah "Kode rahasia" yang mengunci Al-Qur'an itu sendiri agar tidak bisa dirubah atau dipalsukan oleh siapapun yang berniat merubahnya atau memalsukannya. Allah yang menurunkan dan Allah juga yang menjaga kesucian, kemurnian dan keotentikan dari Al-Qur'an. Sebagaimana firman Alah yang maknanya : "Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Peringatan (Al-Qur'an), dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (menjaganya)."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun