Mohon tunggu...
Darwono Guru Kita
Darwono Guru Kita Mohon Tunggu... profesional -

**************************************** \r\n DARWONO, ALUMNI PONDOK PESANTREN BUDI MULIA , FKH UGM, MANTAN AKTIVIS HMI, LEMBAGA DAKWAH KAMPUS JAMA'AH SHALAHUDDIN UGM, KPMDB, KAPPEMAJA dll *****************************************\r\n\r\n\r\n\r\n\r\nPemikiran di www.theholisticleadership.blogspot.com\r\n\r\nJejak aktivitas di youtube.com/doitsoteam. \r\n\r\n\r\n*****************************************\r\n\r\nSaat ini bekerja sebagai Pendidik, Penulis, Motivator/Trainer Nasional dan relawan Pengembangan Masyarakat serta Penggerak Penyembuhan Terpadu dan Cerdas Politik Untuk Indonesia Lebih baik\r\n*****************************************

Selanjutnya

Tutup

Healthy

ORI Difteri DKI Hari Ini

1 Maret 2018   19:51 Diperbarui: 1 Maret 2018   20:00 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Seperti yang telah penulis sampaikan pada tulisan terdahulu yang erjudl "Mari Bersama Cegah Difteri" (Kompasiana, 12 Januari 2018) yakni bahwa salah satu cara untuk mencegah penularan difteri adalah melalui imunisasi. Oleh karena itu kontrol status imunisasi rutin pada anak-anak apakah sudah lengkap atau belum, hal ini sebagai langkah turut serta mendukung pelaksanaan ORI (outbreak response immunization) yang diprogramkan oleh pemerintah yang akan dilaksanakan oleh dinas kesehatan setempat. Program ini meruoakan program pencegahan difteri dengan sasaran anak usia 1 -- < 19 tahun yang tergolong sebagai langkah preventif"

ORI merupakan salah satu upaya penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) suatu penyakit dengan pemberian imunisasi. ORI difteri merupakan strategi untuk KLB Difteri sehingga 90 - 95 % individu maupun komunitas agar kejadian KLB Difteri dapat diatasi. Kita bersama mengamati, Pemerintah Propinsi DKI Jakarta saat ini giat melakukan ORI Difteri hal ini sejalan dengan status epidemiologi difteri DKI yang dianggap sebagai Kejadian Luar Biasa sebagaimana dinyatakan oleh Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto menyebut DKI Jakarta telah berstatus kejadian luar biasa (KLB) wabah difteri. Dia mengatakan Dinkes DKI terus berusaha mencegah wabah ini menyebar pada tanggal 8 Desember 2017 lalu.

Jika kita perhatikan apa yang diungkapkan menurut Menteri Kesehatan Nila F Moeloek . ia menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit difteri telah berhenti. Ia pun mengatakan tidak ada kasus difteri baru memasuki tahun 2018 ini. Ia menyatakan "Data terakhir 9 Januari 2018 kami terdapat 85 kabupaten dari 170 kabupaten yang sudah tidak ditemukan kasus baru. Jadi berarti KLB sudah berakhir tanggal 9 Januari 2018," .

Walau demikian, upaya Pemprov DKI untuk terus melakukan ORI difteri sangat layak diapresiasi terkait dengan tekad Pemprov dalam melindungi seluruh warganya dari serangan mematikan penyakit difteri. Hal ini dapat dipahami, karena DKI di bawah kepemimpinan Anies Baswedan Sandiaga Shalahuddin Uno, sangat konnsen terhadap pembangunan SDM Jakarta sebagai modal utama untuk mewujudkan cita cita versama, Jakarta maju kotanya sejahtera warganya.

Sebagaimana dilakukan oleh Puskesmas Pulogadung Jakarta Timur yang menyelenggarakan Outbreak Response Imunization (ORI) termasuk melalui cara bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan (sekolah), ORI ke Sekolah cukup disambut dengan antusias, oleh warga sekolah termasuk dukungan dari orang tua murid yang memberikan dukungan dengan izin tertulis bagi putra-putrinya untuk dilakukan imunisasi melalui program ORI ini. Demikian paling tidak kesan yang penuulis peroleh saat mengamati ORI di Perguruan Diponegoro Rawamangun Jakarta yang dilaksanakan hari ini, Kamis, 1 Maret 2018.

Para peserta didik baik siswa maupun siswa bergiliran tiap kelas dibiimbing wali kelas masing-masing mengiuti program ORI ini satu demi satu. Meski nampak beberapa peserta didik yang merasa takut dan merasa kesakitan dengan berbagai ekspresin namun penulis melihat pelaksanaan ORI untuk tahap pertama ini penulis nilai cukup berhasil. 

Beberapa siswa ada yang tidak menikuti ORI pada umumnya sudah melakukan ORI tahap pertama di tempat tinggalnya masing-masing ini dapat di cross cek dengan permintaan surat izin untuk pulang lebih awal untuk melakukan Imunisasi Difteri beberapa waktu sebelaumnya, juga ada yang yang terpaksa belum diimunisasi karena hari ini, bertepatan dengan pelaksanaan ORI kondisi kesehatannya tidak memungkinkan diilakukan imunisasi.

Memang sangat disayangkan ada juga beberapa peserta didik yang tidak bisa mengikuti imunisasi karena tidak diizinkan oleh orang tua tanpa alasan. Walau pun demikian target ORI untuk imunisasi secara individual maupun komunal anatar 90 - 95 % penulis nilai sangat terlamppau. Mudah=mudah pada ORI-ORI di tempat lain, tarhet 100 % benar-benar terpenuhi sehingga dapat diharap Jakarta sampai status Zero Difteri,, hal ini mengingat di bulan Agustus 2018 ini di Jakarta akan dilaksanakan moment penting Asian Games. 

Sudah barang tentu warga DKI sangat menginginkan dapat menyambut tamu-tamu dari negara seluruh Asia yang hadir di Jakarta dengan suasan nyaman. Mudah-mudah orang tua yang belum mengizinkan putera-puterinya diimunisasi dapat cepat memperoleh ambaran yang obyektif terkait masalah imunisasi, terutama imunisasi difteri.. Semoga !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun