Siapa yang tidak pernah galau, sedih, dan tidak bersemangat?
Ada yang menyembuhkan perasaan-perasaan tersebut dengan bermain game, curhat, tidur, makan, dan masih banyak lagi.
Curhat adalah mencurahkan isi hati, kegundahan, dan masalah yang sedang dialami. Curhat merupakan sesuatu yang alami, tidak ada yang melarang, akan tetapi kebanyakan orang membuat curhat berlanjut kemana-mana, seperti menceritakan kejelekan orang lain. Bagi orang yang berbicara merasa itu hanya obrolan biasa, tapi pernah tidak dibayangkan bagaimana perasaan orang lain ketika mendengar curhatan kita yang telah berubah menjadi gosip.
Ada beberapa tipe orang yang perlu kita ketahui berkaitan dengan curhat ala gosip :
1. Curhat tiada akhir : ketika menghadapi masalah, yang seharusnya dibahas adalah solusi. Ini yang dibahas malah sebaliknya, yaitu menceritakan mengenai kenapa terjadi masalah, kemudian menceritakan perasaan dia ketika sedang menghadapi masalah ini.Â
2. Menyelesaikan masalah tanpa solusi : ada niat untuk menyelesaikan masalah, dalam pembicaraan memang membahas solusi dari masalah. Tetapi setelah selesai dibicarakan tidak ada tindak lanjut, sehingga dalam pembicaraan berikutnya kembali membahas hal yang sama.
3. Curhat silence : ketika berjumpa, tidak banyak yang dibicarakan sehingga komunikasi cenderung hanya terjadi satu arah. Setelahnya baru dibicarakan kembali tetapi menggunakan media chatting. Tipe orang ini sebenarnya bukan pemalu, melainkan ketidakpercaya diri yang terlalu tinggi dan terkesan rendah diri.
Ketiga tipe orang di atas seyogyanya perlu dialihkan ke curhat ala solusi, percayalah bahwa manusia memiliki potensi. Manusia adalah makhluk yang diberkahi dengan pikiran analitik. Kita hanya perlu mengasah dan menggali potensi, gunakan curhat hanya sebagai media cadangan, ibarat ban cadangan yang digunakan hanya ketika terjadi kebocoran. Jika ban tidak pernah bocor, maka ban cadangan tidak akan pernah digunakan.Â
Curhat cocoknya terjadi dalam lingkungan keluarga dimana tujuannya untuk melepaskan beban pikiran, bukan beban hati. Hati hanya sebuah organ tubuh yang tidak berinteraksi dengan lingkungan luar.Â
Setelah beban pikiran dilepaskan, logika menjadi lebih jernih dan objektif. Dengan demikian, kita baru dapat memperoleh solusi atas masalah yang terjadi.Â
Trust - Do - Feel - Learn
By: Darwin, S.Kom., M.Kom., CPS, CRSP, CH