Mohon tunggu...
Darwin
Darwin Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, CTO, COO, Trainer, Public Speaker

S.Kom., M.Kom., CPS®, CRSP, CH, BKP, CDM, Google Ads Certified, Google My Business Certified, SEMrush Digital Marketing Certified, Content Marketing Certified, Inbound Marketing Certified, Service Hub Software Certified, Sales Management Certified, CITGP, COBIT® 2019 Foundation

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mengapa Harus Ada Target?

29 Oktober 2019   12:31 Diperbarui: 29 Oktober 2019   12:44 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mau tidak ketika kita makan siang nasi putih saja? Minimal ada telur dadar bukan? 

Bagaimana juga jika kita minum jika tidak ada wadahnya? Minimal harus ada wadah / gelas untuk menampung air yang akan kita minum bukan?

Terkadang kita sering merasa tertekan kenapa harus ada target dalam mengerjakan sesuatu. Itu ibarat makan nasi putih atau minum tanpa wadah / gelas jika kita tidak memiliki target. Target sebenarnya adalah suatu motivasi. Target adalah parameter yang mengejar produktivitas kita untuk terus mengejar dan menyelesaikan suatu aktivitas.

Contoh paling sederhananya adalah ketika kita masih belajar di bangku SD, SMP, SMA, bahkan di bangku perkuliahan. Sangat jelas bahwasanya lama belajar masing-masing tingkatan adalah 1 tahun. Orang tua sudah dapat memprediksi berapa uang sekolah / kuliah yang harus dikeluarkan sehingga mereka bisa bekerja untuk mengejar target tersebut. Bagi anak sekolah / kuliahan juga akan terus berpacu ketika mereka merasa telah ketinggalan terlalu jauh, atau memunculkan semangat mereka ketika mendekati akhir-akhir pembelajaran di tingkatannya.

Begitu penting target itu, setuju tidak?

Dalam menentukan target sebenarnya mudah saja, gunakan saja SMART (Spesific, Measure, Achievable, Relevant, Timeframe).

1. Specific : target harus spesifik, jangan terlalu umum. Misalnya ingin menjadi orang kaya. Seberapa kaya? Bagi si A kaya itu adalah memiliki 100 juta, tapi bagi si B yang namanya kaya itu adalah memiliki uang 100 M. Tentukan dulu target yang sangat spesifik. Misalnya ingin mendapatkan gelar S2.

2. Measure : target dibuat spesifik supaya bisa diukur. Tanpa nilai ukur bagaimana kita dapat mengetahui sudah seberapa jauh perjalanan kita. 

3. Achievable : target harus bisa dicapai. Jangan kita tentukan target yang tidak dapat dicapai, misalnya ingin jalan-jalan ke bulan jalan kaki.

4. Relevant : relevansi ini bergantung kepada kemampuan kita. Kita harus sesuaikan kemampuan kita dalam menentukan target. Jangan pernah pesimis ketika tidak punya kemampuan karena semua hal bisa dipelajari. Yang penting adalah tumbuhkan niat, dari niat menjadi mau, dari mau menjadi mampu.

5. Timeframe : tentukan target kapan harus diraih / dicapai. Bukan berarti jika melewati timeframe, maka kita harus pesimis / down. Kita boleh tolerir keterlambatan dari timeframe sepanjang memang bisa dipertanggungjawabkan. Contohnya timeframe deadline penyelesaian tugas adalah besok, dan kebetulan laptop rusak. Ini adalah faktor yang tidak dapat diprediksi, dan ini bisa ditolerir. Untuk tindakan preventif, alangkah baiknya kita harus belajar juga yang namanya manajemen resiko sehingga sebelum terjadi resiko, kita sudah menyediakan solusi / rencana B.

Trust -- Do -- Feel -- Learn

By: Darwin, S.Kom., M.Kom., CPS, CRSP, CH

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun