Sang mentari kini berada 38 derajat dari permukaan laut. Meninggalkan fase langit merah menuju kuning ke biruan.
Jalan utama tak lagi sepi. Cukup menggeliat dengan porsi ideal untuk ukuran Gili Trawangan.
Lalu-lalang orang jogging, bersepeda, berkeliling dengan Cidomo, kerap terlihat. Ada yang hanya sekedar berolahraga santai, ada juga yang saking semangat sampai kaos mereka basah banjir keringat membentuk huruf 'V'.
Di tengah laut sana, aku mendapati sebuah boat melaju tenang. Banyak orang yang menaiki kapal kayu itu. Duduk di sisi kanan-kiri saling berhadapan. Sementara bagian tengah dikosongkan. Mungkin alat-alat perlengkapan ditaruh di sana. Kebanyakan darinya mengenakan pakaian selam berwarna gelap.
Melihat para peselam itu, aku jadi teringat akan satu spot diving di sekitar sini yang membuatku terpesona.
Jadi di dasar lautan yang tak begitu dalam, mungkin 5 -- 10 meter, ada sekumpulan patung-patung berdiri berderet dengan pola rapih yang melingkar. Wujud patungnya sendiri seketika membawa lamunanku pada Dewa -- Dewi Yunani.
Sang peselam, yang selama ini ku lihat berseliweran di sosmed, tidak juga mengenakan wet suit lengkap bertabung oksigen. Hanya ber-bikini two piece, memakai goggles, pipa snorkel dan sepasang fin.
Footage yang mereka ambil, si peselam ber-pose di titik tengah atas dari patung-patung itu. Ada yang berakrobat terlentang membentuk huruf 'O', ada yang posisinya serupa garis miring pada tuts keyboard, seperti sedang berenang menuju permukaan dan lain sebagainya.
Bebas sih, intinya dibuat se-estetik, se-kreatif mungkin sesuai selera.
NAH ... Aku juga ingin bikin foto seperti itu!