Kemeja yang membelit tubuh rampingnya diikat menyamping sedemikian rupa. Berkibar pelan terembus angin tenang.
Bibirnya tersenyum murni dengan bola mata bersih. Mungkin karena itu pandanganku tercuri olehnya. Hanya karena kemeja. Sesederhana itu.
Mentari kian beranjak. Saatnya aku kembali. Perutku lapar. Meminta sarapan dengan segera. Ini bukan dari sebuah perpisahan ...
bersambung ...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI