Mohon tunggu...
Darwensy
Darwensy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa & karyawan swasta

Hidup perlu Passion untuk menjadi Action

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Belajar Strategi Marketing dari Boyband Fenomenal BTS

7 Juli 2020   06:41 Diperbarui: 7 Juli 2020   15:41 3855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grammyaward 2019. | serbakorea.com

Fenomena KPop di dunia memang sudah sangat mendunia, terutama di Indonesia. Jika membicarakan tentang KPop hampir semua anak muda sangat antusias terhadap genre music asal negeri gingseng Korea Selatan tersebut.

Namun ada hal yang baru dan sangat menarik yaitu bagaimana KPop dapat menguasai hampir seluruh peminat music di dunia. Tentunya hal ini tidak lepas dari peran strategi marketing yang dilakukan oleh masing-masing perusahaan yang menanggui artis tersebut.

Sebenarnya fenomena KPop sendiri sudah mewarnai dunia music di Amerika sejak tahun 90an melalui music dari Seo Taiji and Boys dengan lagu "I KNOW" namun music Seo Taiji and Boys sarat akan unsur hip-hop dan R&B yang jauh dari genre music KPop. Kemudian sempat redup dan bangkit lagi sejak lagu "Gangnam Style" dari PSY yang sangat ikonik.

Seperti yang kita tau untuk menembus pasar Amerika bukan hal yang mudah namun dengan hadirnya BTS yang debut tahun 2013 mulai memberi warna baru bagi dunia KPop. Penduduk setempat mulai tertarik dengan boyband asal korea tersebut karena dianggap berbeda dari lainnya.

Boyband yang baru saja menyambet gelar sebagai penyanyi dengan bayaran termahal di dunia nomor 14 versi forbes ini, memiliki history yang sangat menyedihkan.

Namun Bighit Entertainment selaku agensi BTS dinilai mampu membuat strategi yang cukup bagus sehingga membuat BTS sukses di pasar music dunia.

Belajar dari strategi yang diterapkan oleh Bighit Entertainment untuk mendulang sukses seperti BTS, di antaranya sebagai berikut:

1. Debut tahun 2013.

Pada tahun tersebut pengguna media sosial mungkin belum sebooming sekarang, namun BTS sangat konsisten dalam promosi lewat media sosial khususnya twitter dan Youtube.

Dan hal ini yang membuat ikatan yang kuat antara pengemar dan artis. Hal ini sangat bagus diterapkan dalam strategi marketing untuk membandung personal branding dan mendapatkan market yang diharapkan.

2. Meski dari agensi kecil yang hampir bangkrut namun Bighit Entertainment tidak kehilangan akal. 

Di Korea sendiri saat akan melakukan promosi diacara TV harus membayar sejumlah uang agar dapat tampil, dan pada saat itu BTS bisa di bilang sangat minim promosi karena keterbatasan biaya.

Dan BTS sendiri karena bukan dari agensi yang besar maka mereka harus menelam pahit harus menunggu adanya slot kosong agar dapat tayang di TV. 

Untuk memulai usaha terkadang adanya keterbatasan modal, namun jika hanya menunggu modal tersebut terkumpul bukan tidak mungkin kesempatan akan hilang, untuk meminimalisir biaya operasional dan memaksimalkan apa yang menjadi potensi dasar agar dapat mengaet market.

3. Sejak debut Bighit lebih gencar promosi melalui platform gratis seperti youtube.

Mereka rajin memberi konten-konten yang berhubungan dengan artisnya sehingga tak ayal BTS lebih cepat mendapat pengemar western dibanding pengemar lokal. Dalam berbisnis bakat saja tidaklah cukup tanpa didukung dengan kreatifitas dan kejelian mencari peluang.

4. Promosi di pinggiran jalan di kota New york.

Hal ini mungkin terlihat ekstrem namun strategi ini cukup berhasil. Mereka membagikan tiket konser gratis kepada penduduk lokal setempat dan alhasil cukup banyak pengemar baru yang bermunculan di konser gratis mereka. 

Cara ini hampir mirip seperti promo gratis di awal opening untuk mengaet pasar, namun pasar tidak akan berpihak kepada kita kalau apa yang kita tawarkan di awal di memberi kesan kepada mereka.

5. Memiliki nama yang unik.

BTS sendiri memiliki arti Bangtan Sonyeondan, nama yang cukup unik dan aneh di Korea. Bahkan penduduk lokal Korea yang yang mengaggap nama tersebut sangat norak. 

Namun siapa sangka di balik nama yang unik tersebut hingga akhirnya menjadi boyband yang sangat terkenal. Terkadang hal yang aneh, justru menjadi keunikan tersendiri bagi sebuah branding dan justru itulah nilai dari keunikan yang dapat membuat orang tertarik.

6. Konsisten dan terstruktur.

BTS dan Bighit Entertainment sangat konsisten dalam mengarap lagu, terbukti dengan melakukan comeback hampir setiap tahun, merilis video music yang sangat historical. 

Dan hal ini sudah menjadi ciri khas dari BTS sendiri yang terkadang pengemar mereka atau ARMY sangat antusias untuk memecahkan teori-teori dari setiap movie yang dirilis di chanel youtube Bighit Label.

Sistem yang terkontrol ditambah lagi keberanian mengambil hal yang tak biasa, justru mendatangkan dua hal berhasil banget atau gagal banget.

7. Cara manajemen dari Bighit Entertainment cukup baik dalam membina artis mereka.

Di mana tidak ada pilih kasih antar anggota atau terlalu menonjolkan sisi salah satu member dan hal inilah yang membuat fandom mereka sangat kuat karena merasa memiliki, penduli dan kerjasama yang baik sehingga menjadikan mereka artis paling diminati. Kerja sama yang bagus dapat memperkuat suatu bisnis.

8. Mereka juga mematahkan stigma bahwa artis korea hanya sebagai boneka bagi agensi.

Agensi BTS Bighit Entertainment membuktikan bahwa stigma tersebut dapat dipatahkan oleh mereka.

Bahkan Bighit memberi kebebasan kepada artis meraka untuk berekspresi lewat music yang mereka ciptakan.

Dan paduan inilah yang menjadikan kesukseskan BTS semakin mendunia dengan lirik-lirik lagu yang kritis serta mampu membangkitkan motivasi bagi orang yang mendengarkan music meraka untuk mencoba menterjemahkan lirik demi lirik lagu BTS.

Namun ada hal yang menarik, di balik histori-histori sebelum sukses tersebut yang menjadikan ikatan yang kuat antara BTS dan Fans. Dan didukung dengan adanya Globalisasi, sehingga munculah istilah Proximity Cultureatau kedekatan budaya yang menekankan kecenderungan masyarakat untuk memilih dan menerima budaya yang mirip atau serupa dengan budaya mereka (Starubhaar dalam Ida, 2017). 

Hal ini yang menyebabkan fans terkadang sangat antusias dan mendukung idola mereka, karena rasa memiliki dan adanya ikatan satu sama lain yang menyebabkan mereka sangat loyal terhadap idola mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun