Mohon tunggu...
Daru Nurdianna
Daru Nurdianna Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

--

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Greta Thunberg, Lingkungan, dan Al-Qur'an

29 Oktober 2019   12:14 Diperbarui: 29 Oktober 2019   14:02 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemarin (28/10), diberi kesempatan untuk mengenalkan dan memandu siswa-siswi penghafal Qur'an SMPTQ Abi-Ummi, mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan urban farming hortikultura di lingkungan pondok pesantren. Jadi ingat, bahwa memang dunia sekarang ini sedang menghadapi 'Global Warming' dan 'Climate Change' yang luar biasa dan dunia sedang dihebohkan munculnya gerakan dari kalangan pemuda Swedia berusia 16 Tahun, yakni Greta Thunberg.

Singkatnya, komunitas media Wikipedia pun sampai merekamnya sebagai tokoh lingkungan. Disebutkan bahwa pada bulan Agustus 2018, ia menjadi tokoh terkemuka untuk memulai pemogokan sekolah pertama untuk masalah kampanye krisis iklim di luar gedung parlemen Swedia dengan papan bertuliskan 'Skolstrejk for klimatet'. Pada November 2018, ia berbicara di TEDx Stockholm.

Lalu, di bulan Desember tahun yang sama, ia berpidato di Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan pada Januari 2019 ia diundang untuk berbicara dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos. Kampanye pertamanya hanya menggerakkan beberapa temannya saja, namun di tahun 2019, masa menjadi ribuan bahkan ratusan ribu dan menjalar diikuti pemuda negara-negara lain.

Saking banyaknya yang terkesan akan keberanian aktivis cilik ini, baru-baru ini, ada spesies kumbang yang dinamai dengan namanya. Dari Daily Mail-Entomologist yang dilansir Tempo, menjelaskan bahwa antena kumbang ini memiliki antena panjang di kepalanya yang menyerupai kuncir seperti rambut Greta Thunberg saat kampanye.

Para ahli di Natural History Museum di London memilih memberikan nama kumbang itu 'Gretae Nelloptodes' untuk menghormati karyanya yang sangat mengesankan. Kumbang ini telah ditampilkan dalam majalah bulanan jurnal The Entomologist. Sementara Greta Thunberg dinominasikan untuk mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian pada 2019, yang kemudian diberikan kepada Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed.

September lalu, Thunberg menghadiri United Nations Climate Action Summit di New York US, ia memberikan saran kepada konferensi IPCC (The Intergovernmental Panel on Climate Change) untuk melakukan langkah nyata dalam krisis iklim ini (18/09). Thunberg mengatakan:

"I am submitting this report as my testimony because I don't want you to listen to me, I want you to listen to the scientists, And I want you to unite behind the science. And then I want you to take real action."

Dilansir dari CNN, Ia pergi ke New York Amerika, tidak memakai pesawat. Untuk mengurangi emisi bahan bakar, ia memilih berlayar selama dua minggu di lautan Atlantik dengan menggunakan perahu layar ramah lingkungan 'zero-emissions sailboat'. Di New York itu juga ia menghadiri The Daily Show bersama Trevor Noah dan menerima Amnesty International's Award di Washington untuk kegiatannya (16/09).

Dunia, yang didominansi peradaban Barat-Sekular, dengan kebijaksanaan humanismenya (antroposentrisme), menghasilkan generasi-generasi yang mereka anggap 'hebat' seperti Greta ini. Karena ia sangat peduli dengan lingkugan hingga membuat gerakan besar di sekitarnya. Kesungguhan menyampaikan dan menerapkan dalam dirinya sendiri telah menggerakkan banyak orang.

Sebenarnya, keinginan menjaga lingkungan adalah fitrah manusia. Pun, rusaknya bumi karena ulah manusia, juga sudah dijelaskan 14 Abad yang lalu. Al-Qur'an mengisyaratkan tentang tugas manusia sebagai pemimpin di muka bumi (2: 30) dengan perintah untuk menjaganya dan larangan jangan merusaknya (7: 56), serta disebutkan beberapa kali Allah yang menurunkan air dari langit dan mengadakan dan menundukkkan apa-apa yang di laut dan bumi (14: 32-34) (22: 65), dan kemudian dikaitkan prinsip Tauhid, dengan jangan menyekutukan-Nya (2:22).

Adapun insur-unsur lingkungan dan alam secara umum, disebutkan dalam al-Qur'an sebagai berikut: Pertama, fauna (binatang), diwakili kata 'al-dbbah' sebanyak 18 kali, 'al-an'm' sebanyak 32 kali. Kedua, flora (Tumbuhan), diwakili kata 'al-nabt' sebanyak 9 kali, 'al-arts' 12 kali. Ketiga, elemen tanah-bumi 'al-ar' 451 kali, air diwakili kata al-m' dan derivasinya sebanyak 63 kali, dan udara 'al-r' atau 'al-riy' 28 kali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun