Mohon tunggu...
darren adelio bong
darren adelio bong Mohon Tunggu... Pelajar/SMP

Saya suka berenang, dan menghitung/saya adalah orang yang introvert di depan umum tapi extrovert di depan orang yang akrab

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bahaya TikTok bagi Produktivitas Gen-Z

6 Oktober 2025   07:00 Diperbarui: 5 Oktober 2025   19:59 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Generasi Z, yang dikenal mahir teknologi dan haus akan informasi instan, telah menemukan platform favorit barunya: TikTok. Dengan algoritmanya yang sangat personal dan konten video pendek yang adiktif, TikTok telah menjadi raksasa hiburan yang mendominasi waktu luang mereka. Namun, di balik kesenangan dan hiburan tanpa batas, tersembunyi sebuah bahaya serius yang mengancam hal paling berharga bagi Gen Z: produktivitas.

1. Lingkaran Setan "Dopamine-Scrolling"

TikTok didesain untuk membuat penggunanya terus menggulir layar (scrolling) tanpa henti, sebuah fenomena yang dikenal sebagai "dopamine-scrolling." Setiap video pendek yang lucu, mengejutkan, atau informatif memberikan dosis kecil dopamin---zat kimia di otak yang memicu rasa senang.

Kebiasaan ini melatih otak untuk mengharapkan gratifikasi instan dan cepat. Akibatnya, tugas-tugas yang membutuhkan fokus panjang dan usaha (seperti belajar, mengerjakan proyek, atau membaca buku) terasa membosankan dan melelahkan.

Dampaknya:

  • Penurunan Rentang Perhatian (Attention Span): Gen Z menjadi sulit mempertahankan fokus pada satu tugas dalam waktu lama.
  • Prokrastinasi Kronis: Tugas penting terus ditunda karena otak lebih memilih jalur gratifikasi cepat dari TikTok.

2. Overload Informasi dan Kelelahan Mental

Meskipun TikTok menyajikan konten yang beragam, kecepatan konsumsi informasi di platform ini luar biasa. Dalam satu sesi singkat, seseorang bisa menonton puluhan video dengan topik yang benar-benar berbeda.

"Overload" informasi yang cepat dan tidak terstruktur ini dapat menyebabkan kelelahan mental (mental fatigue). Otak harus terus-menerus beralih konteks, memproses informasi baru, dan mengabaikannya dengan cepat.

Kelelahan ini sering kali disalahartikan sebagai "butuh istirahat," yang ironisnya, mendorong mereka untuk kembali ke TikTok---menciptakan siklus kelelahan yang tak berkesudahan dan mematikan inisiatif untuk melakukan pekerjaan yang lebih berat.

3. Menghilangkan "Waktu Kosong" yang Kreatif

Produktivitas tidak hanya tentang melakukan tugas, tetapi juga tentang kreativitas dan refleksi. Momen-momen paling inovatif sering kali muncul saat kita sedang bosan atau tidak melakukan apa-apa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun