Mohon tunggu...
Darren Huela1302
Darren Huela1302 Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Seorang pelajar yang sedang mencoba hal baru :)

Selanjutnya

Tutup

Trip

Sektor Pariwisata Juga Jadi Korban Covid-19

31 Maret 2020   18:27 Diperbarui: 31 Maret 2020   18:29 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Covid-19 atau lebih dikenal dengan virus corona telah menjangkit hampir di seluruh dunia. Bahkan WHO sudah menaikkan statusnya menjadi pandemi global. Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) berawal dari pasar hewan liar yang bertempat di Wuhan, lalu menyebar ke seluruh dunia dikarenakan penularannya yang sangat mudah.

Kemudian tanpa disadari, korban di Italia membludak yang berujung lockdown. Lalu, Indonesia juga terkena Covid-19 sejak Jokowi mengumumkan ada 2 orang yang positif corona melalui konferensi pers (2/3/2020). Sejak hari itu, banyak kejadian yang terjadi, seperti panic buying, penimbunan masker, semua harga naik, dan melemahnya rupiah. Jumlah korban yang terus meningkat, membuat sebagian masyarakat enggan untuk keluar rumah. Sampai akhirnya, Jokowi mengumumkan untuk beraktivitas di rumah. Ternyata hal ini menghajar beberapa sektor perekonomian, salah satunya adalah sektor pariwisata.

Sebenarnya, penurunan pengunjung sudah dirasakan sebelum virus corona masuk ke Indonesia, yaitu dengan menurunnya pengunjung asal Tiongkok yang drastis. Mengingat pengunjung Tiongkok sekarang sudah cukup banyak, bahkan meningkat 275% dalam waktu 5 tahun ini (mencapai 2,06 juta kunjungan). Selain itu, ratusan penerbangan asal Inggris juga dibatalkan akibat virus ini. Padahal, wisatawan asal Inggris jumlahnya paling banyak diantara yang lain. Tidak hanya itu, wisatawan lokal juga sedang mengurung diri di rumah saat ini. Sehingga, sektor pariwisata menjadi babak belur. Pihak hotel - hotel juga sudah mulai merumahkan pekerjanya.

Tidak hanya di Indonesia, di luar negeri pun juga begitu. Kita ambil contoh Singapura. Singapura saat ini harus menelan pil yang lebih pahit di banding saat kejadian SARS di sektor pariwisata. Singapura mengalami penurunan pengunjung sebesar 25% hingga 30%. Untuk lebih spesifiknya, Singapura kehilangan 18.000 sampai 20.000 wisatawan per hari, dan angka itu bisa menjadi lebih besar jika situasi seperti ini bertahan lebih lama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun