Mohon tunggu...
dara suri
dara suri Mohon Tunggu... Mahasiswa - portofolio by Dara Kartika Suri

cuma sekadar tulisan biasa

Selanjutnya

Tutup

Diary

Makna di Balik "The Sunset is Beautiful, Isn't It?"

14 Desember 2021   18:56 Diperbarui: 27 Juli 2022   08:52 339628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ungkapan kata cinta sangat beragam. Tapi pernah kah kamu mendengar "the sunset is beautiful? isn't it?"

Ungkapan berasal dari Jepang ini tidak hanya sebatas mengungkapkan sebuah kata cinta tapi ada kerelaan yang tercipta dari kalimat tersebut.

Coba kita perhatikan lebih dalam lagi mengenai apa sih sebenarnya arti dari "the sunset is beautiful, isn't it".

Banyak persepsi yang tercipta dari kalimat tersebut, para pembaca atau pendengar bebas mengartikannya seliar mungkin. Kalau diartikan dalam bahasa Indonesia hanya sebatas "sunset itu indah bukan?".

Tapi apa sih yang sebenarnya terkandung dalam kalimat itu? Jika kita perhatikan, sunset akan selalu indah untuk kita nikmati kapan pun kan?

Namun kita tidak bisa melihatnya secara lama atau bisa dikatakan kenikmatan sesaat. Sama halnya dengan mencintai seseorang, kita tidak bisa memaksanya untuk tetap tinggal bersama kita walaupun seindah apa kisah yang terjadi di antara kita. 

Ternyata ini adalah sebuah kalimat menyerah dengan gaya. Kalau kata Pamungkas "i love you but i’m letting go" tentang bagaimana kita bisa mencintai seseorang dan memilih untuk pergi merelakannya.

Mencintai bukan perkara memperjuangkannya saja, banyak pepatah yang berkata “sekeras apa pun akan luluh dengan cinta” tapi bagaimana bisa jika manusia yang diperjuangkan memilih untuk menyianyiakan cinta yang diberi. Kehilangan akan menjadi salah satu jalannya.

Ngomongin proses merelakan, sebenernya fase apa saja sih yang kita lewatin ketika kita kehilangan seseorang? Setelah kehilangan akan muncul beberapa fase dalam diri kita yang akan muncul.

Fase yang pertama adalah fase berduka. Fase berduka ini kita akan merasa denial dan merasakan emosi akan menguasai logika kita.

Pada fase berduka ini kenangan-kenangan yang ada di memori kita masih terus melekat dalam pikiran, inilah mengapa fase ini manusia cenderung denial. Fase yang kedua adalah menerima keadaan atau acceptance.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun