Mohon tunggu...
Dara Suci Rezki Efendi
Dara Suci Rezki Efendi Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Andalas

Aku Dara. Salah satu mahasiswa Sastra Indonesia di Universitas Andalas. Aku sangat senang dengan hal-hal yang berhubungan dengan seni dan budaya. Tulisan-tulisan di sini kemungkinan besar akan diisi opini, catatatn perjalanan, cerpen dan puisi yang berbau sastra, seni dan budaya. Sebenarnya aku masih dalam tahap belajar untuk menulis, jadi kalau ada kekeliruan dalam tulisan-tulisan ini, mohon dimaklumi dan diberikan kritik serta saran yang membangun. Selebihnya aku akan mengajak teman-teman pembaca untuk berselancar menikmati pengalaman-pengalaman yang kutulis di sini. Tentang sastra, seni, budaya, bahasa, sosial, kemanusiaan dan sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Seni Musik Tradisional "Sampelong" dari Kecamatan Mungka, Kab. Lima Puluh Kota, Sumbar

8 September 2025   02:51 Diperbarui: 8 September 2025   02:50 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alat musik Sampelong mengeluarkan warna suara yang unik, sehingga ketika dimainkan akan terdengar sangat merdu. Apalagi jika sudah diiringi dengan dendang-dendang lantunan syair yang membuat pertunjukan Sampelong terasa kian berwarna dan membuat terpana siapa saja yang mendengarnya. Saat ini, tidak banyak orang yang bisa memainkan Sampelong. Sehingga hal itu dapat membuat keberadaan Sampelong kian memudar oleh perkembangan zaman. Selain itu, saat ini juga sudah sangat sedikit orang yang bisa membuat alat musik Sampelong. Karena membuat Sampelong bukanlah hal yang mudah, butuh keahlian khusus untuk membuat Sampelong. Sampelong terbuat dari bambu tipis yang disebut Talang. Pembuat Sampelong harus tau betul teknik untuk membuat Sampelong, karena jika salah, maka bunyi yang keluar tidak akan bagus dan akan terdengar nyaring.

Hingga saat ini, seni pertunjukan musik tradisional Sampelong sudah sangat jarang dipertunjukkan. Kurangnya minat masyarakat terhadap hal-hal yang barbau tradisional menjadi alasan utama mengapa Sampelong sudah mulai memudar. Apalagi pada kalangan muda, sangat sedikit sekali yang berminat untuk belajar bermain Sampelong dan meneruskan warisan nenek moyang ini. Perkembangan zaman dan modernisasi menjadi hambatan utama bagi generasi muda untuk fokus pada hal-hal yang berhubungan dengan tradisi dan budaya tradisional.

Namun, tidak menutup kemungkinan untuk melestarikan kembali seni Sampelong dengan cara kegiatan pendokumentasian dan mengadakan pertunjukan yang menjadikan Sampelong sebagai media utamanya. Atau bisa juga dengan mengkombinasikan Sampelong dengan kesenian lainnya agar seni Sampelong tidak hilang begitu saja. Kesenian tradisional Sampelong harus kembali dihidupkan dan dijaga pelestariannya. Karena Sampelong adalah warisan budaya dari zaman dahulu dan sebagai bukti kekayaan bangsa Indonesia. Sampelong sebagai seni tradisional adalah identitas warga setempat dan harus terus dipertahankan sampai generasi mendatang. Sampelong tidak boleh hilang begitu saja karena Sampelong merupakan bukti bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan tradisi dan budaya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun