Mohon tunggu...
T. DARA SABRINA SALSADILLA
T. DARA SABRINA SALSADILLA Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis

Hanya manusia dengan banyak teka-teki dan argumentasi bukan ilusi tapi untuk menyampaikan aspirasi Semoga Kalian senang dengan karya saya :)

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Penyandang Disabilitas Menjadi Topik Pembahasan Debat Capres 2024

7 Februari 2024   08:54 Diperbarui: 4 Maret 2024   16:01 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika kita berbicara tentang anak-anak, gambaran yang muncul dalam pikiran kita adalah keceriaan, lucu, kepolosan dan potensi yang terbatas. Namun bagi sebahagian anak memiliki prjalanan yang penuh tantangan secara khusus untuk mencapai perkembangan yang optimal. Ini lah yang di kenal sebagai anak berkebutuhan khusus (ABK). Dalam masyarakat kita terkhususnya Indonesia masih kita temui stigma dan stereotip yang negative terhadap anak ABK yang mana mereka sering di cap anak yang " bermasalah" atau " tidak normal", Namun sangat penting bagi kita untuk mengubah paradigma tersebut dengan menyambut anak-anak dengan berkebutuhan khusus dengan sikap yang terbuka dan lebih positif. Dikarenakan setiap anak khususnya anak berkebutuahan khsus memiliki potensi yang unik, sehingga penting bagi kita untuk memahami dan memberikan dukungan dan perhatian terhadap mereka. sehingga dengan memberikan dukungan yang tepat dapat membantu mereka meraih apapun yang mereka impikan.

Debat calon presiden tahun 2024 menyinggung beberapa hal mengenai penyandang disabilitas. Taukah kamu apa itu disabilitas ? apa saja jenisnya ? dan hal yang harus diperhatikan oleh orang tua yang memiliki anak penyandang disabilitas ? bagaimana cara mengidentifikasi orang berkebutuhan khusus atau disabilitas ?. Pertanyaan- pertanyaan itu akan dijelaskan secara terperinci pada artikel ini untuk membuka cakrawala generasi Indonesia.

Di Indonesia sendiri banyak sekolah inklusi bahkan rumah relawan disabilitas sebagai bentuk keperdulian terhadap para penyandang disabilitas. Survei Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap jumlah penduduk tersebut penyandang disabilitas di Indonesia mencapai sekitar 22,5 juta orang pada tahun 2022. Jumlah tersebut telah meningkat dari tahun 2021 yang sebesar 16,5 juta. Penelitian yang sama menunjukkan bahwa hanya 7,6 juta dari 17 juta penyandang disabilitas usia produktif yang bekerja. Pada tahun 2024 Lebih rinci lagi Komisioner KPU Betty Epsilon Idroos menjelaskan, pemilih penyandang disabilitas ini terbagi menjadi empat kategori, yaitu:

  • Disabilitas fisik sebanyak 482.414 pemilih
  • Disabilitas sensorik sebanyak 298.749 pemilih
  • Disabilitas mental sebanyak 264.594 pemilih
  • Disabilitas intelektual sebanyak 55.421 pemilih

Dari sumber buku yang ditulis oleh Rafael (2019) Anak berkebutuhan khusus (ABK) memiliki beberapa istilah yang digunakan sebagai variasi dari kebutuhan khusus, seperti disability, impairment, dan handicap. Menurut World Health Organization (WHO), masing-masing istilah memiliki makna sebagai berikut:

a. Disability: keterbatasan atau kurangnya kemampuan untuk menampilkan aktivitas sesuai dengan aturannya atau masih dalam batas normal, biasanya digunakan dalam level individu.

b. Impairment: kehilangan atau ketidaknormalan dalam hal psikologis atau struktur anatomi dan fungsinya biasanya digunakan pada level organ.

c. Handicap: ketidakberuntungan individu yang dihasilkan dari yang membatasi atau menghambat pemenuhan peran yang normal pada individu.

            Bagaimana cara untuk mengidentifikasi atau melihat bahwa seseorang berkebutuhan khusus atau disabilitas ? simak penjelasan berikut ini.

            Pengidentifikasian merupakan langkah awal untuk mengetahui, mengenal, menandai sesuatu  apakah seseorang memiliki kelainan/ disabilitas/ anak berkebutuhan khusus. Kegiatan mengidentifikasi adalah kegiatan untuk mengenal dan menandai sesuatu. Dalam pendidikan luar biasa, identifikasi merupakan langkah awal yang sangat penting untuk menandai anak-anak yang mengalami kelainan atau anak dengan kebutuhan khusus. Menemukan dan mengenali anak-anak berkebutuhan khusus sudah barang tentu membutuhkan perhatian serius. Ada anak-anak yang dengan mudah dapat dikenali sebagai anak berkebutuhan khusus, tetapi ada juga yang membutuhkan pendekatan dan peralatan khusus untuk menentukan, bahwa anak tersebut tergolong anak-berkebutuhan khusus

            Pengamatan yang seksama mengenai kondisi dan perkembangan anak sangat diperlukan dalam melakukan identifikasi anak-anak berkebutuhan khusus di sekolah oleh guru, dan ini dapat dilakukan guru pada awal siswa masuk sekolah. Identifikasi yang dilakukan untuk menemukenali keberadaan anak-anak berkebutuhan khusus, berorientasi pada ciri-ciri atau karakteristik ada pada sesorang anak, yang mencakup:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun