Mohon tunggu...
Danu Supriyati
Danu Supriyati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis pernah menempuh pendidikan jurusan Fisika. Dia menerbitkan buku solo Pesona Fisika, Gus Ghufron, Dongeng Semua Tentang Didu, Pantun Slenco, dan antologi baik puisi maupun cerpen. Semoga tulisannya dapat bermanfaat bagi pembaca. Jejak tulisannya dapat dibaca di https://linktr.ee/danusupriyati07

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Menjadi Sahabat yang Friendly Ketika Anak Mulai Pacaran

9 November 2022   08:34 Diperbarui: 9 November 2022   08:42 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Bisa dibadingkan dengan tiga kalimat berikutnya. Ketika orang tua berapi-api maka di anak yang ada akan semakin menghindar dan tertutup. Dalam rasa tertekan akan tersemai benih-benih pemberontakan. Jangan heran jika suatu hari anak juga membalas dengan bentakan sebagai respon akumulatif rasa muak pada warak meras orang tua.

Orang tua jangan sungkan untuk memberitahu hal-hal yang harus dihindari saat anak berpacaran. Misalnya boleh jalan bersama tapi tidak bergadengan tangan, berangkulan apalagi berciuman. Sangat absurd tapi harus ditegaskan agar anak berpacaran secara sehat. Boleh memiliki pacar tapi untuk penyemangat. Bicara dari hati ke hati dengan anak secara friendly agar amanat kita tersampaikan.

Ada kalanya kita memposisikan diri sebagai sahabat bagi anak agar mereka tidak sungkan untuk terbuka. Ada kalanya kita memposisikan diri sebagai orang tua yang tegas agar mereka tidak menyimpang norma pergaulan. Memberi izin atau kebebasan pada anak untuk mengenal cinta dengan batasan-batasan yang tegas jauh lebih bijak dibanding melarang mutlak tanpa alasan yang logis. Norma kesusilaan harus diterapkan secara jelas agar anak paham bahwa pacaran bukan hubungan yang halal. Beri rambu-rambu agar anak ingat adab bergaul dengan lawan jenis. Pentingnya ilmu agama sebagai pondasi agar anak dapat mandiri sekaligus berkepribadian yang bisa dipercaya. Orang tua tetap harus mengawal karena masa pubertas ini adalah masa dengan emosi yang masih labil. Jangan sampai sikap kita menjadi bumerang.


Parenting adalah circle yang akan terus menjadi ajang belajar baik bagi orang tua maupun bagi anak. Pubertas anak adalah ajang orientasi orang tua untuk menjadi lebih bijak. Pacaran adalah salah satu proses bagi anak menuju dewasa. Mari kawal anak-anak kita agar menjalani hubungan pertemanan yang sehat dengan asyik, bijak lalu mendewasa bersama. Terima kasih.


Kebumen, 9 November 2022


Penulis : Danu Supriyati, S.Si

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun