Mohon tunggu...
Danu Supriyati
Danu Supriyati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis menempuh pendidikan jurusan Fisika, pernah menerbitkan buku solo Pesona Fisika, Gus Ghufron, dan beberapa antologi baik puisi maupun cerpen. Semoga tulisannya dapat bermanfaat bagi pembaca. Jejak tulisannya dapat dibaca di https://linktr.ee/danusupriyati07

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tips Menciptakan Interaksi yang Asyik dengan Tetangga

17 Oktober 2022   04:09 Diperbarui: 17 Oktober 2022   06:34 1029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tips Menciptakan Interaksi Yang Asyik Dengan Tetangga


Tetangga adalah saudara terdekat. Ungkapan seperti ini sudah jamak kita temui apalagi jika hidup di perantauan. Keluh, kesah, suka, duka, sedih, bahagia semua akan menjadi bagian hidup bersama.


Idealnya tetangga akan saling membantu, menolong dan toleransi satu sama lain.  Hubungan yang harmonis ini akan terwujud jika ada timbal balik antara kita dengan para tetangga. Jika kita cuek maka tetangga juga akan bersikap bodo amat. Sebaliknya saat kita welcome, tetangga pun akan ramah. Refleksi sikap tetangga tergantung dari sikap kita sendiri.


Sebagai makhluk sosial tentu ingin menjadi pribadi yang asyik dengan para tetangga. Nah, kita bisa mencoba tips berikut agar interaksi yang dengan tetangga tidak kaku.


Pertama adalah posisikan diri kita sebagai pribadi yang terbuka. Terbuka di sini bukan berarti ember melainkan siap bergabung dalam berbagai kegiatan sosial di lingkungan tempat tinggal kita. Tetap beretika ketika me menyampaikan pendapat, tidak ngeyel, tidak arogan dan tidak mudah menghakimi orang lain. Pribadi yang simple akan lebih mudah diterima komunitas tetangga dibanding banyak omong tanpa aksi sebanding.


Tips yang kedua, tetap menjaga privasi meski berhubungan dekat dengan tetangga. Batasan ini harus ditegakkan agar tidak wilayah pribadi kita tidak menjadi konsumsi publik. Tutup mata dan hati kita dari kekepoan urusan orang lain. Akrab dan dekat dengan tetangga, sah-sah saja namun tetap dalam.konteks sewajarnya saja. Jangan terlalu mengumbar aib rumah tangga kita pun jangan terlalu mencampuri urusan pribadi tetangga kita.


Yang ketiga, mengurangi intensitas nongkrong,ngobrol atau ngerumpi yang tidak bermanfaat. Kita tidak anti sosial tapi untuk kegiatan gosip bersama ini dapat diskip. Hal ini untuk mencegah hubungan toxic antar tetangga. Jangan jadikan sungkan sebagai alasan tidak bisa menolak ajakan rujakan bermodus rumpian. Bertetangga wajib baik tapi harus berani berkata tidak untuk hal-hal yang merugi contohnya merumpi.


Kemudian, jangan pelit untuk berbagi. Berbagi tidak terbatas pada materi. Ringan senyum dan ramah akan memudahkan kita dalam berinteraksi dengan tetangga. Bayangkan saja, kalau kita dihadapakan dengan sosok jutek, wajah beraura masam, sinis ketika disapa pasti akan diginggapi rasa tidak nyaman, kan? Jika ada kelebihan materi maka tidak ada salahnya berbagi dengan tetangga dekat. Misalnya berbagi masakan atau buah tangan akan membuat keharmonisan dengan tetangga semakin erat.


Tips yang terakhir adalah menghormati hak tetangga. Perlu diketahui bahwa hak kita itu dibatasi hak tetangga kita. Norma dalam bergaul harus dijaga agar tidak menimbulkan kesenjangan. Contoh sederhana adalah musik. Kita boleh menyalakan musik tapi sebaiknya tidak seenaknya sendiri karena suara yang keras adalah polusi bagi tetangga. Contoh yang lain adalah saat pembakaran sampah pun harus melihat situasi dan kondisi. Saat tetangga penuh dengan jemuran atau sedang punya hajat maka tahan dulu keinginan untuk bakar sampah.


Interaksi yang asyik dalam bertetangga  itu dapat terwujud jika kita saling pengertian. Komunikasi dua arah dengan bijak adalah kunci utama hubungan yang harmonis. Harus betul-betul diterapkan, berkata baik atau diam karena mulutmu adalah harimaumu. Terima kasih.


Kebumen, 17 Oktober 2022
Penulis : Danu Supriyati

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun