Mohon tunggu...
Danu Supriyati
Danu Supriyati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis menempuh pendidikan jurusan Fisika, pernah menerbitkan buku solo Pesona Fisika, Gus Ghufron, dan beberapa antologi baik puisi maupun cerpen. Semoga tulisannya dapat bermanfaat bagi pembaca. Jejak tulisannya dapat dibaca di https://linktr.ee/danusupriyati07

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Niat, Komitmen, dan Konsisten adalah Kunci Sukses Diet Gula

30 September 2022   09:51 Diperbarui: 30 September 2022   10:00 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Seluruh kalangan hampir menyukai sensasi manis dari gula dan turunannya. Dalam batas wajar, konsumsi gula tidak akan membahayakan tubuh. Jika dikomsumsi berlebih dalam jangka panjang maka dapat berakibat buruk bagi kesehatan tubuh.

Kegunaan gula bagi tubuh antara lain :

  • Sebagai sumber energi yang cepat diserap tubuh. Saat tubuh terasa lemah, letih, lesu dianjurkan untuk mengonsumsi makanan atau minuman yang manis. Glukosa sangat cepat dipecah sebagai energi instan. Maka tidak heran tubuh lebih mudah pulih dari kelelahan setelah mendapat asupan yang manis-manis.
  • Sebagai otak sehingga dapat meningkatkan daya ingat.
  • Meningkatkan imunitas tubuh karena keseimbangan elektrolit tubuh terjaga. Hal ini juga membantu ritme jantung lebih teratur.
  • Meredakan stress karena sensasi manisnya dapat mengurangi ketegangan dan memberi rasa nyaman.
  • Memperbaiki tensi darah yang terlampau rendah. 
  • Dapat menghaluskan kulit. Konsumsi gula yang normal dapat membantu regenerasi sel kulit dari dalam. Gula pun dapat digunakan sebagai campuran masker atau scrub sehingga sel-sel kulit mati dapat terangkat secara optimal.

Dampak negatif kelebihan gula bagi tubuh antara lain :

  • Menyebabkan diabetes karena gula dapat menurunkan fungsi organ pankreas dan mengurangi produksi insulin. Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh pankreas untuk mengatur metabolisme gula. Saat kadar insulin di dalam tubuh sudah tak lagi optimal, kadar gula darah akan cenderung tinggi sehingga memicu terjadinya diabetes.
  • Menyebabkan kecanduan. Otak yang terbiasa dengan rasa manis akan terus menuntut sumber energi instan untuk menopang kinerja otaknya.
  • Kulit mudah keriput dan berjerawat.
  • Memicu sakit gigi karena gula menyebabkan terjadinya karang gigi 
  • Obesitas karena gula yang berlebih tidak akan dipecah menjadi energi melainkan disimpan sebagai lemak.
  • Menyebabkan tensi tinggi yang dapat membahayakan jantung, lever dan ginjal.

Kita sendiri yang mengetahui kondisi tubuh. Harus bersikap bagaimana terhadap kesehatan juga hak dan pilihan kita. Mencegah penyakit lebih baik daripada mengobati.

Sebelum gula menjadi senjata makan tuan alangkah bijaknya jika kita terus memantau penggunaannya. Jika sudah siap stop gula silakan coba tiga prinsip dasar yaitu niat, komitmen dan konsisten.

Niat untuk hidup sehat dengan mengendalikan gula. Niat ini harus sungguh-sungguh dipahami dan dilaksanakan agar diet gula tidak terkesan seperti bermain yoyo. Lakukan diet gula secara bertahap dengan mengurangi takaran. Stop gula tiba-tiba akan membuat tubuh terkejut dengan adaptasi mendadak sehingga bisa menyebabkan pusing, mual dan lemas karena imunitas menurun.

Komitmen untuk menghentikan konsumsi gula dan turunannya. Diet gula harus dilakukan sepaket dengan keseriusan agar berhasil. Selalu berpikir positif, membangun sugesti diri akan sehat dan baik-baik saja meski tanpa gula dan turunannya. 

Konsisten dengan keputusan yang telah disepakati sendiri. Jaga mata, hati dan otak dari bujuk rayu menu yang menyajikan godaan rasa manis. Lakukan diet dengan senang hati dan teratur.

Diet sehat adalah merubah kebiasaan tubuh ke arah yang lebih baik. Hindari pemanis buatan sebagai pengganti gula agar tubuh terbiasa mendapat asupan dari sumber yang alami. Glukosa alami dapat diperoleh dari sumber karbohidrat, buah maupun sayur. Rasakan perubahan setelah benar-benar lepas dari gula. Tubuh akan jauh lebih sehat, segar dan tidak mudah lelah. Hidup tanpa gula? Try and lets do it!

Terima kasih.

Kebumen, 30 September 2021

Penulis

Danu Supriyati, S.Si

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun