Mohon tunggu...
danusudahtobat
danusudahtobat Mohon Tunggu... Hanya pemuda BIASA

Syukuri lalu mati

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Etika Terapan Isu Bioetika: Antara Kemajuan dan Kemanusiaan

27 Juli 2025   13:20 Diperbarui: 27 Juli 2025   13:20 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu hal yang unik di Indonesia adalah keberagaman nilai---baik budaya maupun agama---yang membentuk cara pandang masyarakat terhadap isu-isu medis. Misalnya, dalam budaya Jawa, ada konsep "ikhlas" dan "nrimo" yang kadang bertabrakan dengan prinsip otonomi pasien modern. Maka bioetika di Indonesia harus mempertimbangkan konteks lokal: tidak bisa menyalin mentah-mentah dari Barat.

Kemajuan teknologi reproduksi seperti fertilisasi in vitro (IVF), donor sperma, dan surrogate mother (ibu pengganti) juga membawa dilema etis. Misalnya:

- Apakah anak hasil bayi tabung memiliki status hukum yang sama?

- Bagaimana bila donor sperma dilakukan tanpa diketahui pasangan sah?

- Siapa yang menjadi ibu sah: yang melahirkan atau yang menyumbang sel telur?

Bioetika modern umumnya merujuk pada empat prinsip utama:

1. Otonomi -- Menghormati hak individu untuk memilih.

2. Beneficence -- Mendorong tindakan demi kebaikan pasien.

3. Non-maleficence -- Menghindari tindakan yang membahayakan.

4. Keadilan -- Membagi sumber daya dan layanan kesehatan secara adil.

Di masa depan, kita akan menghadapi isu-isu baru seperti:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun