Mohon tunggu...
Daniel Setiawan
Daniel Setiawan Mohon Tunggu... Seorang karyawan swasta

Segala Sesuatu Ada Masanya, Ikhlas dalam Menjalaninya disertai dengan Pengucapan Syukur.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Cap Go Meh yang Meriah di Bogor

15 Februari 2014   15:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:48 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari sudah menjelang sore ketika saya turun dari kereta di Stasiun Bogor. Hari ini Bogor kelihatan cerah karena sudah beberapa hari tidak turun hujan. Dan hari ini, 14 Februari 2014 bertepatan dengan hari raya Cap Go Meh dan hari Valentine, Bogor mengadakan acara Pesta Rakyat. Hari yang cerah menandakan alam juga turut merestui penyelenggaraan acara ini, karena tahun lalu acara Pesta Rakyat diganggu oleh turunnya hujan.

13924292971642247213
13924292971642247213
Keluar dari Stasiun Bogor, saya mencoba untuk berjalan kaki menyusuri Jalan Kapten Muslihat menuju kearah Kebun Raya Bogor, setelah itu berbelok mengarah ke arah Bogor Trade Mall (BTM). Kenapa saya mencoba untuk berjalan kaki padahal banyak angkot yang menunggu penumpang di luar Stasiun Bogor? Karena seperti pengalaman tahun lalu, jalan menuju ke arah Surya Kencana pasti ditutup untuk penyelenggaraan Pesta Rakyat ini.  Jadi percuma saja naik angkot jika harus bermacet ria di jalan.

Dan terkaan saya benar karena jalan mengarah ke arah BTM semua kendaraan terjebak tak bergerak sama sekali. Mungkin berjalan kaki akan cepat sampai daripada naik angkot.

Yang membuat saya agak khawatir adalah bahwa acara telah selesai sebelum saya tiba di tempat

1392425944933612155
1392425944933612155
penyelenggaraan pesta rakyat ini. Karena saya melihat banyak sekali orang-orang bergerak berlawanan arah dengan tempat penyelenggaraan tersebut. Semakin mendekati Jalan Surya Kencana semakin saya was-was jangan-jangan saya sudah ketinggalan menikmati festival kali ini karena semakin banyak yang meninggalkan tempat acara.

Tetapi syukur ketika sampai di jalan Surya Kencana dari kejauhan saya masih bisa melihat arak-arakan yang menuju ke arah jalan Siliwangi. Sekarang persoalannya bukan karena saya khawatir ketinggalan acara, tetapi bagaimana caranya saya dapat mencapai arak-arakan tersebut jika untuk berjalan pun sudah sangat susah. Penonton yang berdesak-desakan menghalangi langkah saya untuk terus maju mendekati arak-arakan karnawal tersebut.

Setelah berjuang dengan susah payah akhirnya saya dapat juga mencapai yang saya tuju. Ternyata di depan sana sudah penuh dengan naga-naga yang menari meliuk-liuk serta barongsai yang dengan gagahnya berpamer di jalanan. Tetapi yang paling menarik adalah Pangeran Diponegoro yang mengendarai kuda sedang membuka jalan untuk peserta lainnya, yaitu kendaraan-kendaraan hias yang masing-masing membawa satu zodiak cina yang secara keseluruhannya berjumlah dua belas zodiak (Shio) yaitu Kuda, Kambing, Monyet, Ayam,Anjing,  Babi, Tikus, Kerbau, Macan, Kelinci, Naga dan Ular.

13924260001799166103
13924260001799166103
Semakin malam semakin meriah. Lampu-lampu yang menghiasi naga pun bersinar terang. Penonton pun semakin berdesak-desakan. Alhasil, saya sampai di rumah setelah hampir dua jam menerobos kerumunan manusia serta tentu saja menikmati tarian-tarian naga yang berjumlah belasan serta hentakan-hentakan genderang yang memekakan telinga.

Selamat. Sampai jumpa tahun depan di acara yang sama. Tentu saja tetap di Bogor.

Mau saksikan acaranya? Silakan nikmati video-video berikut ini :

Tulisan sebelumnya :

1. PDIP Betah menjadi Partai Oposisi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun