Mohon tunggu...
Danri Agus Saragih
Danri Agus Saragih Mohon Tunggu... Freelancer - Social Antropology

Setiap Individu adalah bagian komunitas Budaya. Hargailah setiap Budaya yang ada, maka kamu sudah menghargai Manusia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pariwisata Danau Toba Seperti Bali?

21 Agustus 2019   23:24 Diperbarui: 21 Agustus 2019   23:27 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pentingnya pendidikan pariwisata bagi tuan rumah dalam pariwisata, sangat berguna untuk tujunan keberhasilan pariwsata tersebut. Wisatawan asing dengan kebiasan dan gaya hidup yang sudah fundamental, sulit juga untuk mengubah kebiasaaan dan gaya hidup mereka, apalagi mereka sudah membayar mahal untuk berkunjung ke suatu desitinasi wisata tertentu. 

Kebiasaan hidup wisatawan Asing memakai celana pendek baik perempuan dan wanita, kemudian beraktivitas keluar rumah dengan pakaian tersebut, mungkin adalah hal yang biasa dan tidak ada sangkut pautnya dengan masalah moral.

Akan  tetapi wisatawan Asing, berada di lingkungan yang kebiasaan mereka itu berlawanan dengan norma dan adat istiadat daerah setempat. Sikap budaya wisatawan Asing dengan membawa kebiasaan hidup mereka, tentunya akan sulit bagi masyarakat setempat untuk bersikap ramah kepada mereka, jikalau sudah ada kesenjangan akibat kontak budaya yang tidak harmonis.

Budaya Batak dan budaya wisatawan, salah satunya harus mengalami rekonstruksi dan rekayasa budaya, guna menghapus dampak kesenjangan dari kontak budaya. Kebiasan dan gaya hidup wisatawan, harus di seseuaikan dengan kebiasaan dan gaya hidup masyarakat setempat. 

Hanya saja pemikiran wisatawan asing yang berlandaskan kepada rasional, sulit mengubahnya. Pun wisatawan diberikan pendidikan akan penyesuaian budaya masyarakat setempat, mungkin wisatawan akan sulit lagi menikmati proses kunjungan wisatanya, karena menikmati pariwisata tidak sesuai dengan ekspresinya. Gaya hidup dan kebiasaan yang di miliki wisatawan menjadi salah satu faktor untuk menikmati berwisata. Tentunya kebebasan untuk mengekspresikan kebiasaan dan gaya hidup, menjadikan kepuasaaan tersendiri dalam menikmati pariwisata.

Pembangunan Danau Toba menjadi destinasi pariwisata dunia, tentunya tidaklah mudah dan secepat membalikkan telapak tangan. Kebudayaan Orang Batak adalah menjadi pondasi dalam menciptakan wisata Dunia, karena dari kebudayaan akan membentuk sikap dan tingkah laku masyarakat. 

Pembangunan hotel dan fasilitas infrastrukur bukanlah hal yang utama mencapai Danau Toba sebagai destinasi Pariwisata dunia. Pondasi utama dalam pembangunan pariwisata adalah pencapaian keharmonisan antara wisatawan dan masyarakat setempat, sehingga akan menciptakan sikap ramah tuan rumah dengan wisatawan. Tersedianya Hotel dan fasilitas lainnya akan mampu berfungsi dengan baik, apabila perkembangan pembangunan manusianya sudah tercapai dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun