Mohon tunggu...
Dani Zahid
Dani Zahid Mohon Tunggu... MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UIN SUNAN KALIJAGA KELAS D NIM 24107030140

24107030140

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Usia dan Penampilan Bukan Halangan: Menjelajahi Peluang Kerja yang Inklusif

12 Juni 2025   21:56 Diperbarui: 12 Juni 2025   21:56 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi bahwa seseorang yang tidak goodlooking bisa mendapatkan pekerjaan (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Kedua, bangun dan manfaatkan jejaring (networking) yang kuat. Seringkali, peluang terbaik datang dari koneksi personal. Hadiri seminar, webinar, atau acara industri. Bergabunglah dengan komunitas profesional yang relevan. Ketika kamu berinteraksi dengan orang-orang, fokuslah untuk berbagi pengalaman, belajar dari mereka, dan menunjukkan nilai profesionalmu. Orang-orang yang mengenal kompetensimu secara langsung cenderung lebih percaya padamu, terlepas dari usia atau penampilan. Mereka bisa menjadi "jembatan" ke lowongan yang mungkin tidak diiklankan secara luas.

Ketiga, selalu perbarui diri dengan keterampilan baru dan tunjukkan inisiatif belajar. Dunia terus berubah, begitu pula kebutuhan pasar kerja. Jika kamu berusia lebih matang, buktikan bahwa kamu up-to-date dengan teknologi terbaru atau metodologi kerja terkini. Jika kamu lebih muda, tunjukkan proaktivitasmu dalam mengembangkan diri dan beradaptasi. Kemauan untuk belajar dan beradaptasi adalah aset tak ternilai yang akan membuatmu relevan di segala usia.

Keempat, optimalkan profil profesional online-mu. Platform seperti LinkedIn adalah showcase profesionalmu. Pastikan profilmu lengkap, informatif, dan menyoroti keahlian serta pencapaianmu. Gunakan kata kunci yang relevan agar mudah ditemukan oleh perekrut. Pilihlah foto profil yang profesional dan representatif, namun ingat, fokus utamanya adalah pada konten dan value yang kamu tawarkan. Anggap ini sebagai portofolio digital yang terus diperbarui.

Terakhir, pilih perusahaan dengan budaya inklusif. Sebelum melamar, lakukan riset tentang perusahaan yang kamu incar. Perhatikan nilai-nilai yang mereka usung, keberagaman karyawan mereka, dan apakah mereka memiliki program-program yang mendukung inklusivitas. Perusahaan yang benar-benar menghargai talenta akan terlihat dari budaya kerja mereka yang menerima perbedaan dan mengedepankan kemampuan. Melamar di tempat yang tepat akan meningkatkan peluangmu diterima dan membuatmu merasa lebih dihargai.

Dengan menerapkan strategi ini, kamu tidak hanya akan meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan impian, tetapi juga menjadi bagian dari perubahan positif menuju pasar kerja yang lebih adil dan mengakui setiap potensi.

Kita telah menjelajahi perjalanan dari mitos usang tentang batasan usia dan "good looking" dalam dunia kerja, menuju realita pasar yang semakin inklusif. Jelas sudah bahwa paradigma telah bergeser: nilai sejati seorang profesional kini diukur dari kompetensi, pengalaman, dan kemampuan beradaptasi, bukan lagi dari usia atau penampilan fisik semata.

Era kini adalah tentang memberdayakan potensi setiap individu. Perusahaan-perusahaan cerdas telah menyadari bahwa keberagaman dalam tim --- entah itu keberagaman usia, latar belakang, atau pengalaman --- adalah katalisator inovasi dan kunci keberhasilan jangka panjang. Mereka mencari skillset yang relevan, pemikiran yang tajam, dan etos kerja yang kuat, yang semuanya tidak mengenal batas usia maupun standar kecantikan.

Maka, bagi para pencari kerja, inilah saatnya untuk optimis. Jangan biarkan stereotip lama membatasi langkahmu. Fokuslah untuk terus mengasah diri, membangun portofolio yang kuat, memperluas jejaring profesional, dan menunjukkan kemauanmu untuk terus belajar. Peluang itu ada, tersebar di berbagai industri yang menghargai keahlian, di model kerja fleksibel, dan di perusahaan yang menjunjung tinggi inklusivitas.

Masa depan pasar kerja adalah masa depan yang lebih cerah dan adil. Ini adalah era di mana talenta sejati akan bersinar, bebas dari bayangan label usia atau standar penampilan yang artifisial. Siapkan dirimu, karena pintu kesempatan itu terbuka lebar untuk semua.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun